Sementara itu, Dokter Hewan Tatik Muryani, menjelaskan, pemeriksaan hewan kurban itu perlu dilakukan untuk menghindari pemotongan hewan kurban yang sakit/tidak layak serta menjamin kualitas karkas, daging dan jeroan kurban yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) yang beredar di masyarakat.
“Selama proses pemeriksaan masih sering ditemukan penyakit mulut dan kuku (PMK), Orf, diare. Penyakit itu muncul akibat perjalanan distribusi hewan kurban. Tetapi penyakit ini tidak menular kepada manusia,” kata Tatik.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan terhadap penyakit LSD atau lato-lato yang terjadi pada hewan ternak sesuai dengan surat edaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga:Ridwan Kamil-Raffi Ahmad, Golkar Jabar: Peluang Berpasangan Tergantung SurveiKantongi Tiket PDIP, Kang Ipin Makin Pede Maju PilkadaÂ
“Ketika kita temukan di lapak kasus seperti itu, maka akan diberikan pengobatan dan kita sarankan kepada pemilik lapak agar tidak di jual,” tegas Tatik. (Siska)