KBEONLINE.ID– Sapi kurban terbesar di Indonesia kabarnya adalah sapi yang dimiliki oleh artis Irfan Hakim. Sapi ini bahkan mungkin tidak bisa dibandingkan dengan sapi milik Irfan Hakim atau selebriti lainnya. Menurut laporan, sapi asal Brasil ini merupakan sapi termahal di bumi ini, Guinness World Records mencatat rekor harga sapi ini.
Viatina-19 adalah namanya. Jenis Nelore, yang mana Viantina-19 adalah salah satu anggotanya, diternakkan untuk diambil dagingnya, bukan susunya. Sapi Nelore adalah salah satu spesies sapi terbesar di dunia, melebihi ukuran khas sapi di banyak negara lain dengan perawakannya yang tinggi dan lebar.
Peternak tertarik pada sapi Nelore karena kekhasannya, yang juga membuat mereka menonjol di pameran peternakan internasional. Selain itu, sapi ini menjadi penjualan lelang termahal yang pernah ada. Dilansir dari CNN Indonesia, sapi ini dihargai sebesar US$4 juta atau sekitar Rp65,8 miliar. Harga jualnya melebihi pemegang rekor sebelumnya hingga lebih dari tiga kali lipat.
Baca Juga:Elaelo ID Jadi Perbincangan di Indonesia: Benarkah Jadi Pengganti Baru Untuk X (Twitter)?7 Tips Untuk Menggelar Intimate Wedding di Vila Bali: Jadikan Momen Pernikahan Lebih Spesial
Sapi ini memiliki berat satu ton, atau sekitar 1.100 kg, yang merupakan jumlah yang sangat besar. Warnanya yang putih menyerupai salju. Seorang pengawal bersenjata dan kamera pengawas terus mengawasi sapi jenis ini.
Dua papan iklan yang memuji keindahan sapi ini dipasang oleh pemilik Viatina, jenis sapi Brasil yang terdiri dari 19 ekor. Mereka menyampaikan undangan kepada orang-orang untuk bertemu dengan Viatina-19.
Mengingat harganya yang luar biasa, pemilik Viantina-19 hanya mampu dimiliki sekelompok orang, bukan satu orang.
Kecepatan sapi untuk mendapatkan banyak otot juga berkontribusi pada tingginya harga. Para peternak sangat mengagumi postur tubuh, kekuatan kuku, kepatuhan, kualitas keibuan, dan daya tarik Viantina-19.
Lebih jauh lagi, Viatina-19 adalah hasil dari upaya para peternak Brasil untuk beternak sapi dengan bobot daging yang lebih besar. Di sana, para peternak memanen telur dan sperma dari hewan-hewan unggulan, mengembangkan embrio, dan mengimplan sapi-sapi pengganti yang mereka harapkan akan menjadi sapi-sapi yang luar biasa, ke dalam kawanan sapi mereka.
“Kami tidak membunuh sapi-sapi unggul. Menurut CNN Indonesia, salah satu pemilik Viatina-19, Ney Pereira, mengatakan, “Kami mengembangbiakkannya.”