KBEONLINE.ID– Buktikan hukum tidak tajam ke bawah, sosok Hakim Eman Sulaeman dinilai Konjem (Purn) Susno Duaji sebagai sosok teladan untuk para hakim di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Susno menanggapi putusan pra peradilan kasus Pegi Setiawan baru-baru ini.
Sosok Eman Sulaeman, hakim tunggal di Pengadilan Negeri (PN) Bandung memang menarik perhatian publik usai mengabulkan gugatan praperadilan Pegi Setiawan dalam kasus pembunuhan Eky dan Vina di Cirebon 8 tahun silam.
Baca Juga:Pegi Setiawan Bebas, Hakim Asal Karawang Terima Gugatan Pra Peradilan, TakbirPresiden PKS Berikan Langsung Rekomendasi untuk Haji Aep Maju di Pilkada Karawang
Putusan itu dibacakan Hakim Tunggal Eman Sulaeman dalam sidang putusan praperadilan Pegi Setiawan di PN Bandung, Senin (8/7).
Hakim Eman Sulaeman Lahir di Karawang pada 10 April 1975. Dia tinggal di Desa Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur.
Semasa kecil, Eman bersekolah di Karawang sebelum melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Pasundan, Jurusan Ilmu Hukum dan lulus di tahun 1999.
“Dari SD sampai SMA sekolah di sini, di Telukjambe. S1 nya di Bandung sampai sekarang. Tapi kadang pulang juga ke Karawang,” ungkap salah seorang kerabat Eman Sulaeman, Mohammad Chatta (64).
Chatta bilang, sosok Eman kecil di lingkungannya dikenal sebagai orang pendiam, namun berpendirian kuat.
Hal itu dirasakan Chatta saat beberapa kali berdiskusi dengan Eman ketika masih bersekolah. Seingatnya, kala itu Eman memang sempat mengutarakan cita-citanya menjadi seorang hakim.
“Dia emang cita-citanya pengin jadi hakim, sarjana hukum, alhamdulillah tercapai lah. Dulu beberapa kali ngobrol, diskusi tentang masalah sosial, yang sifatnya umum aja, kesan saya memang orangnya kukuh, idealis, dan dikenal kutu buku juga,” ungkap Chatta.
Baca Juga:CAT, Korban Asusila Ketua KPU yang Dipecat DKPP Sengaja Muncul ke Publik, Ini AlasannyaBupati Aep Minta Para Korban Keracunan Pabrik Pupuk Dengklok Diautopsi, Biar Jelas Penyebab Kematiannya
Dia bilang, sejak mengetahui bahwa Eman adalah hakim tunggal dalam praperadilan Pegi Setiawan, banyak warga yang sering menggelar nobar persidangan tersebut.
Karena bagi Chatta dan warga lainnya, ada kebanggan tersendiri saat melihat sosok Eman tampil di layar kaca.
“Jelas sejak kejadian ini viral, di kampung ramai, merasa bangga ada warga asli Kaum Jaya muncul di televisi nasional, hampir tiap hari.
Terakhir tadi pagi warga pada nobar. Ada kebanggan bagi warga yang berhasil dalam karirnya,” ucap dia.