KBEONINE.ID- Gagal panen yang dialami ribuan petani Karawang pada musim tanam lalu sangat berdampak pada kondisi ekonomi para petani. Jangankan untung, untuk kembali modal saja tidak bisa.
M Cartum, petani asal Kecamatan Pedes Karawang menungkapkan dirinya mengalami gagal panen yang paling parah pada musim penen padi kali ini.
Kejadian puso berat sangat membebani para petani. “Itung-itungannya dalam kondisi seperti saat ini jangankan untung untuk bekal hidup selama semusim ke depan, modal untuk bercocok tanam lagi juga tidak kembali.
Baca Juga:Beli Motor BeAT Dapat Potongan 200 Rebuan, Lumayan LahDewan Minta Polres Karawang Lebih Gencar Razia Penjual Miras Oplosan
“Susah pokoknya lah. Apa lagi yang harus kita upayakan, tidak ada,” ujar Cartum sambil mengulas dada.
Ia tidak sendirian mengalami gagal panen. Ratusan petani di Kecamatan Pedes mengalami nasib serupa. Bahkan kondisi ini terjadi di sebagian besar sentra-sentra pertanian terbesar di Kabupaten Karawang.
“Hektar cuma keangkut 1 ton gabah Pak. Itu pun kualitasnnya sangat buruk dan jatuh harganya. Modal 1 hektar 7-8 jutaan, cuma kebawa pulang 3 jutaan doang,” ujar Karna, petani lainnya di Desa Kertaraharja Kecamatan Pedes.
Diketahui gagal panen terparah ini terjadi di musim ini setelah kurang lebih 20 tahun. Dengan biaya bercocok tanam yang makin tinggi, kondisi ini tentu saja sangat menyulitkan para petani.
“Sayangnya peran pemerintah tidak terlihat ketika petani kesusahan seperti ini. Kalau memang cuma membebaskan PBB sawah, yan memang harus bayar pake apa,” ujarnya. **