Dani tak menampik bahwasanya nya setiap kegiatan manusia itu mempunyai potensi kebakaran, apalagi di wilayah kawasan industri yang notabene nya memiliki penggunaan peralatan dan bahan-bahan yang mudah terbakar.
“Pada dasarnya semua kegiatan manusia itu punya potensi kebakaran karena sifatnya industri manufaktur penggunaan bahan-bahan yang mudah terbakar, peralatan nya juga demikian tentu potensi itu ada,” tukasnya
Sementara itu, Kepala Dinas Kebakaran Adeng Hudaya mengatakan, lomba tersebut merupakan ajang unjuk skill sekaligus mengasah keterampilan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) penanggulangan kebakaran di lingkungan perusahaan.
Baca Juga:Hoax Video Viral Polisi Tilang Pengemudi Truk di Kawasan CikarangLaunching Webinar Series, Christo: Jajaran Lapas Karawang Siap Tingkatkan Kompetensi Pegawai
“Tujuannya agar prosedur dan penerapan manajemen kebakaran di perusahaan sesuai dengan SOP yang berlaku. Selain itu, untuk meningkatkan profesionalitas, kemampuan dan keterampilan petugas pemadam kebakaran di lingkungan perusahaan,” kata dia.
Adeng menjelaskan, dalam ajang perlombaan bertajuk 2nd Bekasi Fire Fighter Challenge Skill Competition tersebut sekaligus sebagai wujud apresiasi pemerintah daerah kepada unsur swasta, terutama petugas K3 di lingkungan perusahaan sebagai garda terdepan dalam memastikan keamanan dan pengendalian terhadap insiden kebakaran.
“Peserta 55 tim yang berasal dari beberapa perusahaan yang mendaftar baik dari lingkungan kawasan industri maupun yang ada di luar kawasan industri,” kata dia.
Adapun mekanisme penilaian lomba adalah tentang penerapan sistem manajemen kebakaran yang sesuai dengan prosedur yang berlaku. Termasuk dalam SOP penggunaan alat-alat bantu pemadam kebakaran.
“Jadi ini juga sebagai sarana edukasi tentang penerapan manajemen sistem kebakaran yang benar itu seperti apa. Jadi mulai dari pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) dan hydrant hingga cara pemadaman api yang efektif,” ucap dia.
Adeng berharap melalui ajang perlombaan ini, dapat memotivasi seluruh perusahaan agar dapat lebih memahami sistem manajemen kebakaran yang baik sehingga nantinya di lingkungan perusahaan memiliki petugas-petugas yang cakap dalam menangani insiden kebakaran secara cepat dan tepat.
“Sebab penanganan kebakaran di perusahaan harus cepat, di sana ada banyak karyawan yang harus diselamatkan serta banyaknya bahan yang mudah terbakar. Jadi ini akan menjadi bekal dalam memperkokoh sistem keamanan perusahaan itu sendiri,” tandasnya. (Iky/adv)