KBEonline.id – Kiky Andriawan, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, secara tegas membantah tuduhan yang menyebut dirinya terlibat dalam kasus dugaan pencabulan terhadap seorang santriwati. Dalam pernyataan yang diberikan pada Jumat (9/8/2024), Kiky menyampaikan klarifikasinya mengenai isu yang berkembang.
“Saya selaku pengasuh ponpes memastikan bahwa isu dugaan pelecehan seksual yang bergulir itu tidak benar,” ujar Kiky.
Kiky menjelaskan bahwa dugaan tersebut muncul dari salah pengertian dan tindakan beberapa santriwati. Menurutnya, peristiwa ini bermula ketika salah satu santriwati yang terlibat dalam hubungan dengan lawan jenis mendapatkan teguran dari Kiky. Ia khawatir hubungan tersebut akan berdampak negatif terhadap keselamatan santriwati tersebut, sehingga ia memutuskan untuk memanggil orang tua santri guna mengklarifikasi situasi.
Baca Juga:Sambut Hari Kemerdekaan RI ke 79, PLN UP3 Karawang Gelar Kompetisi Memasak Pakai Kompor InduksiPolisi Periksa 6 Saksi Kasus Dugaan Pencabulan Santri di Pondok Pesantren Majalaya Karawang
“Saya khawatir hubungan dia dengan lawan jenis akan berimbas pada keselamatannya. Oleh karena itu, saya memanggil orang tuanya dan memberikan informasi bahwa anak tersebut telah melakukan tindakan yang kurang baik. Tujuan saya adalah untuk menolong,” jelas Kiky.
Namun, setelah intervensi tersebut, Kiky mengungkapkan bahwa santriwati yang bersangkutan merasa tidak senang dan diduga menyimpan rasa dendam. Hal ini, menurut Kiky, menjadi pemicu terbentuknya kelompok santriwati yang kemudian menyebarkan isu tentang dugaan pelecehan yang melibatkan dirinya.
“Saya pastikan, pelecehan itu tidaklah terjadi baik sengaja maupun tidak disengaja,” tegasnya.
Kiky juga menyayangkan tindakan orang tua santriwati yang langsung mempercayai laporan anak-anak mereka tanpa melakukan tabayun atau klarifikasi terlebih dahulu. Menurutnya, para orang tua bahkan membentuk kelompok untuk mendiskusikan isu ini tanpa sepengetahuannya.
“Akhirnya isu ini meluas ke mana-mana, dan saya dituduh secara langsung oleh salah satu orang tua santri tanpa ada pembuktian. Selama ini, saya lillahitaala mengurus dan mendidik santri, tetapi kebaikan yang saya berikan hangus hanya karena tuduhan ini,” tambah Kiky.
Lebih lanjut, Kiky mengungkapkan bahwa ia dan pengelola Ponpes lainnya merasa terkejut dengan tuduhan tersebut. Ia berharap media dapat membantu menetralisir situasi ini dan menjelaskan bahwa masalah ini sudah lama selesai. Meskipun demikian, Kiky menyebut bahwa santri tersebut tetap melanjutkan upayanya setelah menerima ijazah dengan melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib.