KBEONLINE.ID– Menurut Live Science, hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada malam ini, Senin, 12 Agustus 2024, dan berlangsung hingga esok hari, Selasa, 13 Agustus 2024, dengan durasi maksimum 16 jam. Pada saat itu, jika dilihat dari belahan Bumi utara, meteor-meteor di rasi bintang Perseus akan terbit lebih tinggi di langit barat laut.
Hujan meteor Perseid tahun ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 100 meteor per jam, menurut American Meteor Society. Puncaknya diprediksi oleh akun @bosschaobservartory akan melebihi 150 meter per jam. Menurut Live Science, meteor yang jatuh hingga satu jam diperkirakan akan terlihat setelah tengah malam.
Menurut laporan Earth Sky, peristiwa ini dapat dilihat pada tanggal 12-13 Agustus dari wilayah Indonesia. Diperkirakan terjadi pada pukul 21:00 WIB. Pengamatan disarankan dilakukan saat tidak ada polusi cahaya dan langit dalam keadaan gelap.
Baca Juga:Penjualan iPhone di Indonesia Pecahkan Rekor, Apple Ungkap Keberhasilannya!Gempa Megathrust Sudah Diprediksi BMKG, Apakah Akan Terjadi di Indonesia?
Tanpa bantuan alat, manusia dapat melihatnya dengan mata telanjang. Meskipun demikian, kamu juga dapat menggunakan teleskop kecil atau teropong untuk mengamati langit dan belajar tentang astronomi.
Sebaiknya kamu pergi ke lokasi yang bebas dari polusi cahaya perkotaan. Hujan meteor bisa berasal dari titik mana pun di langit, meskipun arah Perseus umumnya menjadi tempat kemunculannya.
Namun demikian, kamu bisa melihat pada malam sebelumnya jika area di sekelilingmu kemungkinan besar akan tertutup awan selama puncak hujan meteor. Langit akan cukup gelap. Bulan sabit yang muncul akan berkurang sekitar 8%.
Hujan meteor Perseid disebabkan oleh komet 109p/Comet Swift-Tuttle. Komet ini mengitari matahari setiap 133 tahun sekali. Hujan meteor ini mencapai puncaknya bersamaan dengan dua hujan meteor kecil lainnya. Kedua hujan meteor tersebut adalah Delta Aquariids selatan dan Alpha Capricornids.