“Alhamdulillah pas kemarin, kita diterima langsung Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Pak Prof. Mukhamad Najib. Kita sudah melakukan diskusi untuk rencana tindak lanjut kerjasama dengan KBRI Australia untuk penguatan program BIPA bagi para penutur Asing. Insya Allah dari kita (Unsika-Red) siap memberikan yang terbaik, termasuk menjadi instruktur Bahasa Indonesia untuk para penutur asing di sini (Asutralia-Red),” sambungnya.
Menyikapi rencana penjajakan kerjasama tersebut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Australia, Prof Mukhamad Najib, menyebutkan pihaknya sangat terbuka untuk menerima Unsika sebagai calon mitra kerjasama.
“Bahkan untuk program MBKM di Kedubes dipersilahkan, waktunya sekitar dua bulanan, seperti yang sudah dilakukan beberapa PTN besar seperti Universitas Brawijaya, IPB, Unesa, Unsika juga dipersilahkan,” ujar Prof. Mukhamad Najib, yang diamini Dubes RI-Asutralia, Dr. Siswo Pramono, H.E.
Baca Juga:Polres Karawang Tahan 2 Tersangka Kasus DengklokAnindya Bakrie Blak-blakan di Podcast Energi Disway Dahlan Iskan
Selain penjajakan dengan Atase KBRI Australia, di hari yang sama Jumat (16/08/2024), Unsika melakukan penjajakan kerjasama bidang pendidikan, dengan sekolah Scotts Head Public School, New South Wales, Australia, yang dihadiri Kepala Sekolah Annette Baxter, dan Prof. Jennifer Loh, Ph.D, Dekan Fakultas Bisnis, Pemerintahan dan Hukum, dan Kepala Sekolah Canberra Bussines School, Prof. Lorne Cummings, Ph.D, keduanya dari Universitas Canberra.
“Rencana kerjasama dengan sekolah Scotts Head Public School dan University of Canberra ini merupakan langkah awal penjajakan MBKM sebelum fokus pada kegiatan BIPA,” ujar Rektor Unsika, yang juga Guru Besar Hukum Internasional tersebut, mengakhiri pembicaraan. (hms/red)