KBEonline.id – Untuk pertama kalinya, Warga di RW 009 Ruko Singaraja, Desa Cibatu, Lippo Cikarang menampilkan Seni Reog Ponorogo, Jawa Timur dalam rangka menyemarakkan 17 Agustus. Minggu (25/8).
Ketua RW 009, Thomas Endang Rahadrja mangaku sangat bersyukur bisa berpartisipasi di dalam memperingati HUT RI ke 79 dengan suatu penampilan yang khusus, yaitu seni reog yang mungkin jarang ditampilkan di Wilayah Kabupaten Bekasi.
” Jadi dengan satu acara yang nasionalis lah membawa budaya-budaya daerah sehingga dengan mengenal kita jadi sayang. Dan syukur alhamdulilah semua berjalan dengan lancar dan baik sampai selesainya,” ucap Thomas kepada Cikarang Ekspres, Minggu (25/8).
Baca Juga:Satpol PP Karawang Jaring 26 Pasangan Mesum di Operasi PekatKPU Kabupaten Bekasi Umumkan Pendaftaran Pasangan Calon Bupati dan Wakil di Pilkada 2024
Ia mengaku animisme warga yang menyaksikan penampilan seni reog ini sangat tinggi meski awalnya pesimis karena acara tersebut berlangsung di Kawasan Ruko Singaraja yang notabene setiap hari minggu tutup.
” Tetapi kalau dilihat entah darimana datangnya para pengunjung sampai ramai dan saya sangat senang sekali,” bilangnya.
Thomas menambahkan, warga di RW 009 aktif mengadakan kegiatan-kegiatan dalam rangka menyemarakkan 17 Agustus. Namun hanya skala kecil yang diikuti oleh anak-anak.
” Tahun depan kita ajak berkolaborasi tiga RT jadi satu untuk kegiatan yang lebih besar lagi. Insya Allah tahun depan akan lebih meriah lagi,” tandasnya.
Kepala Desa Cibatu, Ranta mengatakan diadakannya Seni Reog Ponorogo di Ruko Singaraja ini bagian dari kolaborasi dan sosialisasi antara warga, pemerintah desa dan pengurus RT/RW di wilayah Ruko Singaraja, Lippo Cikarang.
” Karena ini kawasan komersial yang dihuni berbagai negara, daerah dan suku agama yang berbeda. Tapi kita juga harus melestarikan budaya kita yang berasal dari Jawa Timur kepada warga dan anak-anak kita dan kita harus saling menghargai,” terangnya.
Ranta menegaskan, Pemerintah Desa Cibatu mendukung semua kegiatan warga baik itu di internal wilayah sendiri maupun dari luar. “Intinya kita berkolaborasi, kerjasama untuk menunjukkan bahwa di wilayah desa cibatu ini betul-betul kompak, selaras, senada, seirama dan toleransi yang tinggi,” pungkasnya. (mil)