KBEONLINE.ID– Surat edaran pemerintah yang menginstruksikan televisi untuk menyiarkan Azan Magrib dalam bentuk running text atau teks berjalan saat siaran langsung misa bersama Paus Fransiskus pada Kamis, (05/09), tidak perlu dijadikan polemik, kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi.
Menurut Budi, surat edaran tersebut merupakan permintaan kepada stasiun televisi, “Jangan dipolemikkan, [sifatnya] mengimbau,” kata Budi pada hari Rabu, (04/09), di Istana Kepresidenan Jakarta.
Prabu Revolusi, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, menambahkan bahwa surat edaran tersebut hanya bersifat himbauan. Ia menyatakan bahwa keputusan tetap berada di tangan lembaga penyiaran.
Baca Juga:Sistem e-Meterai Error, Calon Peserta CASN 2024 Keluhkan di Media Sosial!Apakah Produk Kecantikan Milik Dr. Richard Lee Berbahaya? Ini Kata Pakar dan BPI!
“Yang perlu dipahami adalah ini merupakan sebuah imbauan untuk TV dapat mengganti azan dengan running text, apakah televisi harus? Tidak. Tergantung kepada lembaga penyiaran masing-masing,” kata Prabu, Rabu (04/09).
Prabu mengatakan bahwa surat yang diberikan oleh Kominfo hanya meneruskan surat dari Kementerian Agama, yang berkaitan langsung dengan lembaga penyiaran.
Beliau menegaskan bahwa running text, bukan kalimat azan yang diperlukan. Meskipun demikian, azan digunakan untuk menunjukkan kapan salat harus dilakukan.
“Bukan azan jadi running text, enggak. Menggantikan waktu azan, pengingat waktu azan jadi running text,” katanya.
Menurut Prabu, ketika ada kejadian penting, lembaga penyiaran juga sering melakukan hal yang sama.
“Misalnya ketika ada peristiwa penting di sela-sela waktu azan terutama di magrib, itu kan beberapa TV juga bisa tidak menayangkan adzan,” katanya.
Sebelumnya, pada 1 September 2024, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dan Dirjen Bimas Katolik Suparman menandatangani surat dari Kemenag kepada Kominfo dengan nomor B6/DJ.V/BA.03/09/2024.
Baca Juga:TNI Siapkan Pasukan Khusus dan Sniper Untuk Amankan Kunjungan Paus Fransiskus Ke Indonesia!Akun Kontroversial 'Fufufafa' Milik Gibran Kembali Muncul: Pernah Hina Prabowo!
Dilansir dari CNN Indonesia, dalam surat tersebut dijelaskan bahwa kebaktian Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno, Jakarta, akan ditayangkan secara langsung di televisi pada pukul 17.00-19.00 WIB.
“Kementerian Agama menyarankan agar Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 September 2024 pada pukul 17.00 s.d. 19.00 WIB disiarkan secara langsung dengan tidak terputus pada seluruh televisi nasional,” demikian salah satu bunyi salah satu poin surat dari Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji Kemenag.