KBEonline.id – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten (DPKP) Karawang mencatat produksi padi hingga Agustus 2024 mencapai 715.923 ton gabah kering panen. Angka ini merupakan hasil panen dari lahan seluas 123.902 hektare dari total luas tanam 134.146 hektare.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DPKP Karawang, Nani Dwiastuti, menyampaikan bahwa capaian ini telah mencapai 59,09 persen dari target produksi padi tahun ini yang ditetapkan sebesar 1.211.545 ton, dengan luas lahan panen 188.343 hektare dan luas tanam 196.055 hektare.
“Sampai akhir Agustus 2024, realisasi produksi padi sudah mencapai 59,09 persen. Angka ini akan terus bertambah sampai akhir tahun. Karena panen padi masih akan berlangsung di wilayah Karawang,” ujar Nani, Rabu, 25/9/2024.
Baca Juga:Puluhan Ruas Jalan di Bekasi Gelap Gulita, Penerangan Jalan Umum Rusak, AJP MinimTancap Gas, Tim Aep-Maslani Langsung Sosialisasikan Program UHC dan Asuransi Ketenagakerjaan
Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan dan Perlindungan Tanaman DPKP Karawang Dadan Danny, menuturkan, produksi padi sempat terganggu akibat serangan hama sundep dan tikus. Namun, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut.
“Setelah melakukan identifikasi, tim pun melakukan gerakan pengendalian hama sundep dan tikus secara berturut-turut yang dilakukan bersama,” jelas Dadan.
Selain itu, tim juga melakukan penanaman secara serentak dengan menggunakan benih bersertifikat dan tahan hama. “Kita tanam serentak menggunakan benih padi yang bersertifikat dan tahan hama penyakit,” kata Dadan.
Dadan juga menghimbau para petani untuk tidak melakukan penanaman secara migran dan mengolah tanah terlebih dahulu sebelum penanaman.
“Mudah-mudahan bisa ada perbaikan, karena itu satu pola tanam. Sebelum tanam kita upayakan dulu perbaikan tanah, pengolahan tanah, bibit unggul yang digunakan, tanam secara serentak sesuai dengan jadwal pola tanam yang sudah ditentukan masing-masing UPTD,” papar Dadan.
Sedangkan untuk pencegahan jangka panjang, DPKP Karawang akan terus membangun Rumah Burung Hantu (Rubuha) di berbagai wilayah.
“Secara keseluruhan sudah ada 300 rubuha yang dibangun. Ke depannya untuk pengendalian akan membangun rubuha kembali,” tutup Dadan. (Siska)