Rosmalia menjelaskan, berdasarkan catatan di website info loker, sejak Bulan Januari hingga September 2024 sebanyak 47.811 orang sudah menerima kontrak kerja (PKWT) di perusahaan. Sedangkan sebanyak 7.073 orang tercatat telah melakukan proses pemagangan di perusahaan industri di Karawang.
Rosmalia mengatakan, mayoritas pekerja yang tercatat sudah melakukan PKWT dan proses pemagangan adalah warga Kabupaten Karawang. Rinciannya, untuk PKWT tercatat 26.094 adalah warga ber-KTP Karawang (NIK 3215) dan 21.717 adalah warga ber-KTP luar Karawang (NIK non-3215).
“Aplikasi ini adalah sarana bagi masyarakat Karawang untuk mengakses lowongan kerja dengan mudah. Ada pun terkait kualifikasi dan ketentuan siapa yang diterima atau tidak, sepenuhnya menjadi kewenangan dari perusahaan. Saya pastikan, kami tidak pernah melakukan intervensi dalam proses rekrutmen di info loker online,” tegasnya.
Baca Juga:Kemenag Karawang Peringkat Pertama Sertifikasi Halal FasilitasiATR/BPN Bagikan 3256 Sertifikat pada Masyarakat
Rosmalia menjelaskan, sejak diorbitkan empat tahun lalu. Aplikasi Info Loker Online ini secara efektif berhasil memangkas birokrasi panjang antara para pencari kerja dengan calon user yang sedang mencari tenaga kerja. Selain itu, website yang dikelola Diskominfo Karawang ini telah dinilai efektif memutus rantai calo tenaga kerja yang selama ini telah mengakar di kawasan industri.
Salah satu wujud nyata dari suksesnya aplikasi info loker memutus rantai percaloan, bisa dilihat dari banyaknya gelombang protes dari sejumlah kelompok yang mengatasnamakan masyarakat yang ingin sistem ini dihapus.
“Sudah ada puluhan ribu warga Karawang yang merasakan manfaat dari aplikasi ini. Mereka tidak perlu lagi keliling perusahaan mengantar surat lamaran, cukup melamar dari rumah saja. Jika kualifikasinya bagus maka akan diproses oleh perusahaan,” kata Rosmalia.
Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang, pada Agustus 2023 jumlah angkatan kerja di Karawang mencapai 1,227 juta orang. Angka ini naik sekitar 31 ribu orang jika dibandingkan dengan tahun 2022. Dari angka tersebut, 1,117 orang telah bekerja, angka ini juga meningkat sekitar 39 ribu orang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Adapun sektor jasa menjadi penyerap tenaga kerja terbesar dengan 589,99 ribu orang, diikuti sektor manufaktur dengan 348,09 ribu orang, dan sektor pertanian dengan 174,42 ribu orang.