Kericuhan Warnai Aksi Warga Parungmulya Tuntut Hak Pengelolaan Limbah Pabrik

PT Inti Ganda Perdana
Akibat massa tandingan, aksi warga yang menuntut hak pengelolaan limbah pabrik PT Inti Ganda Perdana berujung kericuhan.
0 Komentar

KBEonline.id – Aksi warga Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, yang menuntut hak pengelolaan limbah pabrik PT Inti Ganda Perdana (IGP) di Kawasan Industri Mitra Karawang berujung kericuhan pada Selasa (5/11).

Unjuk rasa yang bertujuan meningkatkan perekonomian desa melalui pengelolaan limbah ini dihadang oleh sekelompok massa tandingan, yang terdiri dari anggota ormas dan LSM, diduga berupaya menghalangi tuntutan warga setempat.

Dalam aksi tersebut, massa Desa Parungmulya yang mayoritas dihadiri oleh ibu-ibu menghadapi perlawanan dari kelompok tandingan, hingga menyebabkan beberapa warga mengalami luka-luka akibat kericuhan yang sempat terjadi. Beruntung, situasi cepat terkendali setelah pihak kepolisian yang berjaga langsung turun tangan menenangkan kedua kelompok.

Baca Juga:Bawaslu Ungkap Tujuh Kecamatan Paling Rawan di Pilkada Kabupaten Bekasi 2024Seminar UNSIKA Dorong Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika

Menurut Cep Elih, salah satu tokoh masyarakat Parungmulya, upaya warga menuntut hak pengelolaan limbah bertujuan agar limbah ekonomis dan bahan beracun berbahaya (B3) dari pabrik dapat dikelola oleh perusahaan lokal desa, yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi setempat. Pemerintah desa bahkan telah menyepakati agar pengelolaan limbah ini diserahkan kepada perusahaan lokal yang berkompeten di desa tersebut.

“Kami berharap pihak pabrik memperhatikan kondisi sosial dan perekonomian masyarakat Desa Parungmulya. Jika pengelolaan limbah diserahkan ke perusahaan lokal, maka banyak tenaga kerja dari desa yang bisa terserap, sehingga mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Cep Elih.

Namun, meski telah ada rekomendasi dari pemerintah desa, PT IGP hingga kini masih memberikan hak pengelolaan limbah kepada pengusaha dari luar Desa Parungmulya, tanpa menggubris aspirasi masyarakat setempat. Hal ini telah memicu aksi unjuk rasa beberapa kali sebagai bentuk protes dari warga.

Aksi tuntutan warga ini mencerminkan harapan masyarakat Desa Parungmulya agar perusahaan di wilayah mereka turut mendukung peningkatan kesejahteraan lokal melalui kolaborasi yang memperhatikan aspek sosial dan ekonomi bagi warga setempat.

0 Komentar