Solehudin juga mengimbau kepada para orangtua agar bersama-sama untuk membimbing anak-anak dengan baik agar bisa memiliki masa depan yang gemilang.
“Kita harus mensikapi anak dengan wajar dan bijak. Kita juga harus terus mengawasi pergaulan anak dan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah,” tuturnya.
Sementara itu, Martika, salah satu guru dari SMP 3 Karawang Barat, sangat merespon positif keberadaan LK3. “Saya guru BK, LK3 ini sangat bagus sebagai wadah kami untuk menyelesaikan permasalahaan para siswa. Jadi bilamana ada siswa kami yang membutuhkan konseling lebih, bisa dirujuk ke LK3. Karena untuk di daerah perkotaan ini, masalah remaja itu sangat kompleks,” katanya.
Baca Juga:Doakan Asih Jadi Pemimpin Jabar, Ratusan Kiai Deklarasi Dukungan 03PT Bina Bangun Wibawa Mukti Resmikan Fasilitas Generator Produksi Oksigen Medis
Sosialisasi LK3 ke sekolah mampu memberikan kesadaran kepada para siswa maupun para tenaga pendidik terhadap penanganan kenakalan remaja di lingkungan sekolah. “LK3 sudah sosialisasi ke sekolah kami, para siswa dan tenaga pendidik sangat antusias. Mereka jadi mengetahui lebih jelas mengenai fungsi dan tugas LK3 ini,” paparnya.
Lebih lanjut, Abdul Fikar, guru SMPN 1 Telagasari, mengungkapkan permasalahan yang marak terjadi di kalangan siswa adalah permasalahan sosial dalam lingkungan pertemanan, seperti kasus bullying, tawuran, bahkan ada kasus melukai diri sendiri.
“Permasalahan yang dialami para pelajar biasanya juga terjadi akibat adanya permasalahan yang terjadi dirumah. Hal ini yang kemudian berdampak pada kondisi psikis atau spsikologi anak-anak di sekolah,” jelasnya.
Ia berharap lembaga sekolah dan LK3 bisa terus bersinergi dalam menangani psikososial yang dialami para pelajar.
“Kolaborasi bersama LK3 ini sangat baik dan harus terus dilakukan. Kami harap juga LK3 terus melakukan sosialusasi ke sekolah-sekolah agar dapat memberikan pemahaman kepada para guru untuk menyelesaikan berbagai kenakalan remaja,” tutupnya. (Siska)