Serangan Israel di Beirut: Juru Bicara Lebanon Tewas, Ras al-Nabaa Hancur Parah!

Serangan Israel di Beirut
Serangan Israel di Beirut
0 Komentar

KBEONLINE.ID– Pada hari Minggu, (17/11), waktu setempat, pasukan Israel membunuh Mohammed Afif, juru bicara kelompok milisi Hizbullah, di pusat kota Beirut, Lebanon.

Sebuah sumber keamanan Lebanon membenarkan kematian Afif. Kantor cabang Partai Baath di Lebanon menjadi target serangan Israel.

Sumber yang tidak disebutkan namanya itu menyatakan bahwa Mohammed Afif, seorang pejabat humas Hizbullah, terbunuh dalam serangan di Ras Al-Nabaa.

Baca Juga:Indonesia Siap Dominasi Pasar Global: Tanaman Ini Jadi Komoditas Unggulan dengan Potensi Ekspor Besar-besaran!Proyek Tol Bocimi Terhambat, Tapi Bisa Terwujud Jika Investor Bersedia Masuk!

Menurut kantor berita resmi nasional Lebanon, Ali Hijazi, sekretaris jenderal Partai Baath cabang Lebanon, mengkonfirmasi kematian petugas media Hizbullah tersebut. Mohammed Afif terbunuh dalam insiden Beirut, namun tentara Israel menolak untuk mengeluarkan pernyataan resmi.

Serangan tersebut menewaskan satu orang dan melukai tiga orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Karena pihak berwenang terus membersihkan puing-puing dari lokasi pengeboman, jumlah korban dapat berfluktuasi.

Selama bertahun-tahun, Mohammed Afif adalah salah satu eksekutif media Hizbullah yang bertanggung jawab atas hubungan media kelompok tersebut. Afif juga sering memberikan informasi terkait Hizbullah kepada wartawan lokal dan internasional dengan berpura-pura menjadi anonim.

Sementara itu, terungkap bahwa serangan Israel terbaru di Beirut telah menimbulkan kerusakan yang signifikan. Di Ras al-Nabaa, sebuah wilayah yang dekat dengan sebuah universitas dan kedutaan besar Prancis, sejumlah orang dilaporkan terjebak di bawah reruntuhan.

Sejak tanggal 23 September, Israel telah meningkatkan pengebomannya di Lebanon dan mengerahkan pasukan darat. Menurut pihak berwenang Lebanon, lebih dari 3.440 orang telah terbunuh sejak Oktober tahun lalu, ketika Hizbullah dan Israel mulai saling tembak.

Laporan Bank Dunia pada hari Kamis, konflik ini telah mengakibatkan kerugian ekonomi lebih dari $5 milyar bagi Lebanon, dengan kerusakan struktural yang melebihi milyaran dolar.

Serangan Israel yang terus meningkat telah memperburuk kondisi kemanusiaan di Lebanon, yang sudah menghadapi krisis ekonomi dan politik yang parah. Banyak warga yang terpaksa mengungsi, dan infrastruktur yang rusak menyulitkan penyediaan kebutuhan dasar seperti air, listrik, dan perawatan medis.

Baca Juga:Daftar di 'Lapor Mas Wapres' Kini Online, Pelapor Wajib Lengkapi Formulir dalam 10 Hari!Heboh di Parlemen! Hana Rawhiti Lakukan Tarian Haka, Protes Keras RUU Kontroversial

Di tengah meningkatnya ketegangan, organisasi-organisasi internasional mendesak gencatan senjata untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi dan mengurangi dampak jangka panjang terhadap masyarakat sipil. Meskipun ada upaya diplomatik yang sedang berlangsung, situasi di lapangan menunjukkan bahwa perdamaian masih jauh dari harapan.

0 Komentar