KBEonline.id — Data terkini mengenai jumlah warga terdampak dan kerugian yang dialami oleh warga kecamatan Tegalwaru desa terdampak, Mekarbuwana, mengalami longsor yang menutup akses jalan.
Sekretaris Camat Tegalwaru, Bunawan, bersama tim menggunakan alat berat untuk membersihkan jalan hingga Rabu dini hari pukul 01.30 WIB.
“Saat ini jalan sudah dapat dilalui, namun warga masih sibuk membersihkan rumah dan barang masing-masing,” ujar Bunawan.
Baca Juga:Musim Banjir, BPBD Karawang Adakan Penyuluhan Tanggap Darurat Bencana di SekolahJelang Pencoblosan, MUI Karawang Keluarkan Fatwa Golput Haram
Di Desa Purwasari, sebanyak 87 rumah terdampak, dengan rincian 36 rumah rusak ringan dan 51 rusak sedang. Sekretaris Desa Purwasari, Endah Mariamah, menyampaikan bahwa total kerugian mencapai Rp100 juta.
“Awalnya, 87 jiwa sempat mengungsi ke rumah kerabat karena banjir mencapai sepinggang. Namun, sejak Rabu pagi air telah surut, dan warga mulai bergotong royong membersihkan lingkungan,” ujar Endah.
Sementara itu, Desa Cintalaksana mencatat 17 rumah terdampak, dengan 3 rumah mengalami kerusakan berat karena terbawa arus deras. Abdul Fahad, salah satu warga, menjelaskan bahwa banjir setinggi 50 cm terjadi secara tiba-tiba, memaksa warga menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi.
“Ada yang mengungsi ke bangunan dua lantai, bahkan ada yang naik ke pohon karena air datang begitu cepat,” ujar Abdul. Air mulai surut sekitar pukul 18.30 WIB, dan pembersihan rumah terus dilakukan hingga kini.
Desa Mekarbuwana juga melaporkan kerusakan signifikan, termasuk 114 rumah, warung, majelis, dan mushola yang terdampak. Kepala Desa Mekarbuwana menyebut bahwa prioritas saat ini adalah membuka kembali akses jalan yang tertutup longsor.
“Proses pembersihan jalan sudah dilakukan sejak tadi malam menggunakan alat berat, dan kami masih menunggu alat operator untuk menyelesaikan sisa tanah di jalan,” jelasnya.
Warga dari desa-desa terdampak berharap bantuan segera disalurkan, terutama untuk perbaikan infrastruktur dan pemulihan rumah yang rusak. Pemerintah setempat berencana melaporkan seluruh data kerusakan kepada Kementerian PUPR setelah data dari semua desa yang terdampak selesai dihimpun.(Aufa Zahra)