KBEONLINE.ID– Leda Stawnychko, seorang spesialis manajemen, mengidentifikasi sebuah tren aneh yang menjadi semakin umum di tempat kerja: Gen Z, atau Generasi Z, memiliki kecenderungan untuk menolak peran manajer tingkat menengah.
Dikutip pada hari Sabtu (23/11) dalam The Conversation, keengganan mereka untuk menduduki posisi manajemen menengah adalah salah satu pola yang paling mencolok. Menurut Leda, asisten profesor strategi dan teori organisasi di Mount Royal University, fenomena ini dikenal sebagai “conscious unbossing,” atau memilih pemimpin dengan lebih sengaja dan bijaksana sesuai dengan tanggung jawab mereka.
Seperti diketahui, manajer tingkat menengah sangat penting bagi bisnis karena mereka berfungsi sebagai penghubung utama antara operasi harian bisnis dan strategi menyeluruh. Ketika dunia praktis dan visi strategis bertabrakan, fungsi ini menjadi dinamis.
Baca Juga:Kemendag Tegas Bantah Usulan Kemenkop, Isu FTA dan Harga Susu Lokal Jadi Sorotan!Kebijakan Trump Dorong Bisnis dan Teknologi: Dampak Positifnya Mengejutkan!
Kinerja tim mereka dan implementasi strategi organisasi yang lebih luas adalah tanggung jawab manajer menengah, berbeda dengan supervisor atau pengawas yang lebih fokus pada tugas sehari-hari.
Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh Gen Z tidak tertarik dengan posisi manajemen menengah, meskipun mereka ditawari posisi-posisi penting. Menurut Leda, hal ini disebabkan oleh gaya hidup Generasi Z yang tidak banyak bergerak.
Ia menggarisbawahi bahwa manajemen menengah terkenal rentan terhadap kelelahan kerja, yang membuatnya tampak kurang sejalan dengan cita-cita Gen Z seperti otonomi, kemampuan beradaptasi, dan kesejahteraan individu.
Terlepas dari reputasi mereka yang memiliki ambisi, kepercayaan diri, dan fokus yang kuat pada pertumbuhan pribadi, Gen Z tidak memiliki kesempatan untuk belajar dan mempengaruhi yang sangat baik yang datang dari posisi manajemen menengah.
Bagi individu yang ingin memiliki pengaruh yang signifikan, langgeng, dan tulus, posisi ini merupakan langkah pertama yang penting. Tugas manajer tingkat menengah juga memberikan kesempatan bagi Gen Z untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang mereka pegang teguh, seperti kesetaraan, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial.
Selain itu, posisi manajemen tingkat menengah juga memberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan manusia dan teknologi yang penting, termasuk kecerdasan emosional, pemikiran strategis, dan pengambilan keputusan yang canggih.