KBEonline.id – Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Demokrat, H. Jenal Aripin, bersama Komisi IV DPRD Jabar, melakukan peninjauan ke lokasi bencana banjir dan longsor di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Peninjauan ini bertujuan untuk melihat langsung dampak bencana serta memastikan penanganan yang telah dilakukan.
Di Kabupaten Cianjur, terdapat sembilan titik longsor yang semuanya telah mendapatkan penanganan preventif. Meski bersifat sementara, langkah tersebut memungkinkan akses jalan di lokasi terdampak kembali dapat digunakan oleh pengendara.
“Kami bersyukur, penanganan di Cianjur sudah dilakukan dengan baik meskipun belum permanen. Namun, setidaknya akses jalan bisa dimanfaatkan masyarakat,” ujar H. Jenal Aripin.
Baca Juga:Disdukcapil Karawang Raih Penghargaan Pengawasan Kearsipan InternalHanasa Athaillah Tsabitha Raih Juara 2 Tunggal Putri Ajang SAPMA PORA Open 2024
Berbeda dengan Cianjur, kondisi di Sukabumi terbilang lebih parah. Tercatat ada 29 titik longsor, termasuk kerusakan berat pada badan jalan yang menyebabkan mayoritas lokasi terdampak belum dapat dilalui kendaraan. Salah satu kendala utama adalah keterbatasan alat berat dan sulitnya akses menuju titik bencana.
Selain kerusakan infrastruktur, bencana ini juga mengakibatkan kerusakan ribuan rumah warga. Berdasarkan data sementara, sekitar 3.000 rumah mengalami kerusakan dengan kategori rusak berat, sedang, dan ringan. Kondisi ini menambah beban masyarakat yang terdampak langsung oleh bencana.
H. Jenal Aripin menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat untuk mempercepat proses penanganan, terutama di Sukabumi yang kondisinya memerlukan perhatian khusus.
“Kita harus bersinergi untuk memastikan bantuan dan alat berat segera tersedia agar mobilitas warga bisa kembali normal,” tambahnya.
DPRD Jabar berkomitmen untuk terus mendorong percepatan penanganan bencana dan pemulihan infrastruktur di wilayah terdampak. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan memulihkan kondisi daerah dengan lebih baik.