KBEonline.id – Penjabat Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, menegaskan pentingnya penanganan stunting sebagai salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Bekasi.
Dalam acara peluncuran program “Bekasi Gaskeun Berbagi”, ia mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi menurunkan angka stunting yang masih menjadi tantangan serius di wilayah tersebut.
“Stunting bukan hanya persoalan fisik anak, tetapi juga memengaruhi perkembangan otak mereka hingga dewasa. Penanganan stunting adalah langkah penting untuk mewujudkan generasi emas Kabupaten Bekasi pada 2045,” kata Dedy Supriyadi saat membuka Kick Off Program Bekasi Gaskeun.
Prevalensi Stunting Naik
Baca Juga:DPKP Karawang: Kerugian Areal Pesawahan Akibat Hama Bisa Diklaim AsuransiDPKP Karawang Catat Surplus Gabah 1,2 Juta Ton di Tahun 2024
Data menunjukkan prevalensi stunting di Kabupaten Bekasi mengalami kenaikan signifikan. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting mencapai 17,8%. Namun, pada 2023, survei kesehatan terbaru mencatat kenaikan menjadi 23,2%.
“Kenaikan ini menjadi tantangan serius yang harus segera kita atasi. Dengan kerja keras dan langkah strategis, kita berharap angka stunting dapat ditekan pada 2024-2025,” tegas Dedy.
Program ‘Bekasi Gaskeun Berbagi’
Sebagai upaya kreatif mengatasi stunting, Pemkab Bekasi meluncurkan program ‘Bekasi Gaskeun Berbagi’.
Program ini mengajak pelaku usaha hotel, restoran, dan katering (Horeka) untuk menyumbangkan makanan bergizi yang tidak habis dikonsumsi, seperti sisa sarapan di hotel setelah jam layanan selesai.
“Makanan tersebut dapat dimanfaatkan untuk membantu anak-anak yang berisiko stunting, keluarga kurang mampu, dan lansia. Selain mengurangi limbah makanan (food waste), program ini juga mendukung upaya peningkatan status gizi masyarakat,” jelas Dedy.
Dedy menyebutkan bahwa konsep dan proposal kerja sama untuk program ini telah disiapkan oleh pemerintah daerah. Ia mengharapkan komitmen dari pelaku usaha Horeka untuk mendukung program ini sebagai bentuk kontribusi sosial kepada masyarakat.
“Program ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesehatan. Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan visi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bekasi,” tambahnya.
Baca Juga:Imigrasi Karawang Dominasi AHII 2024 dengan Dua Prestasi UtamaKomitmen Imigrasi Karawang dalam Pencegahan TPPO: Edukasi dan Perkenalan Pimpasa
Dengan peluncuran program ‘Bekasi Gaskeun Berbagi’, Pemkab Bekasi berharap dapat menekan angka stunting secara signifikan sekaligus menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas pada 2045. (Iky)