Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. memiliki peran penting dalam keputusan Indonesia untuk membebaskan dan memulangkan Mary Jane. Meskipun hukumannya ditunda, pembebasannya menunjukkan kemungkinan pengampunan dalam sistem hukum Filipina.
“Kami juga mendengar bahwa Presiden Marcos akan mengubah status hukuman mati MJ menjadi hukuman seumur hidup,” katanya.
Namun demikian, Yusril menyatakan bahwa ke depannya, pemerintah Filipina akan tetap diminta untuk melaporkan setiap perkembangan kasus Mary Jane.
Baca Juga:Skandal Terungkap! Perusahaan Besar Indonesia Diduga Terlibat Penghindaran PajakTragedi Gaza: 45.000 Warga Palestina Tewas, Wilayah Hancur Total Akibat Serangan Israel
“Kita tetap memiliki akses untuk memantau apa yang terjadi pada tahanan yang kita pulangkan ke negaranya melalui kedutaan besar kita di Manila,” katanya.
Meskipun telah dipulangkan, Indonesia terus mengikuti kasus Mary Jane melalui kedutaan besarnya di Manila, menyoroti perlunya pemantauan terhadap warga negara yang kembali ke negara asalnya. Fase ini juga menunjukkan bagaimana hubungan bilateral dapat mempengaruhi keputusan hukum, terutama yang menyangkut hukum internasional.
Pemulangan ini memungkinkan Mary Jane untuk memulai kehidupan baru di Filipina bersama keluarganya. Namun, keputusan ini menimbulkan kekhawatiran tentang hak asasi manusia dan efektivitas jangka panjang dari hukuman terkait narkoba.