Kampanye Houthi melawan Israel menyusul serangan udara Israel pada hari Kamis yang menewaskan sedikitnya sembilan orang di kota pesisir Hodeidah dan ibukota Yaman, Sanaa. Houthi meluncurkan rudal yang berhasil dicegat ke arah Israel pada hari yang sama, yang memicu serangan Israel.
Rudal balistik ditembakkan ke “dua target militer yang spesifik dan sensitif … di wilayah Yaffa,” yaitu Distrik Jaffa di Tel Aviv, menurut Houthi, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang gagal pada hari Kamis.
Sejak serangan Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023, para pejuang Yaman telah menyerang Israel dan kapal-kapal yang terkait dengannya di Laut Merah dan Teluk Aden.
Baca Juga:Shock! Layanan Streaming dan Tiket Pesawat Kini Wajib Bayar PPN, Siap-Siap Kantong Jebol!Drama Liga Spanyol: Barcelona Tersungkur 1-2 dari Atletico Madrid di Pekan ke-19!
Di tengah konflik di Gaza yang telah merenggut lebih dari 45.000 nyawa, terutama perempuan dan anak-anak, Houthi mengklaim bahwa mereka bertindak sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina.
Organisasi ini berjanji untuk terus melanjutkan upayanya “hingga agresi di Gaza berhenti dan pengepungan dicabut” minggu lalu. Tidak ada yang terluka ketika sebuah pesawat tak berawak yang diklaim milik Houthi meledak di lantai atas sebuah bangunan tempat tinggal di kota Yavne, Israel tengah, pada tanggal 9 Desember lalu.
Pelabuhan Hodeidah di Yaman diserang pada bulan Juli setelah serangan pesawat tak berawak Houthi di Tel Aviv menewaskan seorang warga sipil Israel. Amerika Serikat dan kadang-kadang Inggris menyerang target-target Houthi sebagai akibat dari serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden.