WASPADA! Serangan Siber Besar-Besaran: Data Pembayaran dan Medis Klien Terancam Dicuri Hacker!

WASPADA! Serangan Siber Besar-Besaran
WASPADA! Serangan Siber Besar-Besaran
0 Komentar

KBEONLINE.ID– Enam juta warga Amerika Serikat (AS) telah disusupi informasi pribadi mereka oleh sekelompok peretas. Para peretas menggunakan ransomware untuk menyerang Ascension, perusahaan perawatan kesehatan besar di AS, dan mereka mampu mengambil semua data klien, termasuk informasi pembayaran, informasi identitas pribadi, dan catatan medis.

Ascension baru-baru ini telah menyerahkan formulir baru ke Kantor Kejaksaan Agung Maine dan mengungkapkan informasi lebih lanjut mengenai serangan ransomware tersebut.

Serangan ransomware pada Ascension menunjukkan betapa rentannya informasi pribadi kita, terutama di sektor kesehatan yang sangat sensitif. Meskipun perusahaan mengklaim bahwa data pasien aman, dampaknya cukup signifikan, mengingat informasi tersebut sangat pribadi dan sensitif.

Baca Juga:Pembatasan Baru Token Listrik: Pelanggan Pra-Bayar Hanya Bisa Isi Maksimal per Bulan, Bikin Resah!Ratusan Ribu Warga Teken Petisi Tolak Kenaikan PPN: Pemerintah Dituding Abai Suara Rakyat!

Aktivitas klinis mengalami gangguan besar sebagai akibat dari gangguan pada tanggal 7 Mei dan 8 Mei. Selain beberapa institusi tertentu yang terpaksa mengalihkan rute ambulans dan menghentikan perawatan elektif untuk sementara waktu, para anggota staf juga tidak dapat mengakses portal pasien dan catatan kesehatan elektronik.

Dalam pengajuannya, perusahaan menyatakan bahwa masalah ini mempengaruhi hingga 5.599.699 orang, dan dalam pembaruannya, mereka menambahkan bahwa informasi yang diperoleh oleh penjahat juga termasuk:

– Informasi medis (nomor rekam medis, tanggal layanan, jenis tes laboratorium, atau kode prosedur)

– Informasi pembayaran (informasi kartu kredit atau nomor rekening bank)

– Informasi asuransi (ID Medicaid/Medicare, nomor polis, atau klaim asuransi)

– Identifikasi pemerintah (nomor Jaminan Sosial, nomor identifikasi pajak, nomor SIM, atau nomor paspor)

– Dan informasi pribadi lainnya (tanggal lahir atau alamat).

Perusahaan menegaskan bahwa tidak ada bukti bahwa data tersebut dicuri dari sistemnya, terlepas dari fakta bahwa jutaan klien telah terkena dampaknya.

“Meskipun data pasien terlibat, masih belum ada bukti bahwa data tersebut diambil dari Electronic Health Records (EHR) dan sistem klinis lainnya, di mana catatan lengkap pasien kami disimpan dengan aman,” kata Ascesion, dilansir dari TechRadar Selasa, (24/12).

Perusahaan ini menyatakan bahwa mereka akan mulai menginformasikan kepada mereka yang mungkin terdampak dan mengantisipasi bahwa masalah ini akan diperbaiki dalam tiga minggu.

0 Komentar