Pesawat Jeju Air Boeing 737-8AS Jatuh: Tragedi Menggemparkan yang Mengejutkan Dunia!

Pesawat Jeju Air Boeing 737-8AS Jatuh
Pesawat Jeju Air Boeing 737-8AS Jatuh
0 Komentar

KBEONLINE.ID– Menurut situs web FlightRadar24, Boeing 737-8AS milik maskapai Jeju Air berusia 15 tahun dan 4 bulan saat jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, dengan nomor penerbangan 7c2216 yang terdaftar dengan kode HL8088. Tanggal 19 Agustus 2009, adalah penerbangan pertama Si Burung Besi.

Kemudian, pada bulan September, pabrikan pesawat asal Amerika ini mulai terbang dengan maskapai Irlandia, Ryanair.

Boeing 737-8AS kemudian dipindahkan ke Jeju Air, maskapai penerbangan berbiaya rendah asal Korea Selatan, pada tanggal 3 Februari 2017. Pada tanggal 10 Februari 2017, pesawat ini mulai beroperasi dalam penerbangan komersial.

Baca Juga:PLN Siap Bangun Jaringan Listrik Canggih Antar Pulau: Solusi Baru untuk Sambungkan Seluruh Indonesia!Harga BBM Melonjak Tajam! Transportasi dan Logistik Kena Dampak Besar

Sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat, pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan. Choi Sang-mok, pelaksana tugas presiden Korea Selatan, juga telah memerintahkan agar segala upaya dilakukan untuk menyelamatkan para penumpang dari pesawat tersebut.

Terdapat 85 orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan. Dalam laporan terbarunya, Badan Pemadam Kebakaran Korea Selatan telah memverifikasi jumlah tersebut.

Kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan sangat mengerikan, karena 85 orang tewas. Pesawat yang terlibat adalah Boeing 737-8AS yang berusia lebih dari 15 tahun dengan sejarah penerbangan yang signifikan, termasuk penerbangan dengan Ryanair dan Jeju Air.

Usia pesawat yang sudah tua dan pergantian maskapai penerbangan dapat menimbulkan kekhawatiran tentang pemeliharaan dan keselamatan operasionalnya. Pemerintah Korea Selatan menanggapi kejadian ini dengan serius, dengan mengirimkan tim penyelamat dengan cepat.

Meskipun pesawat ini dioperasikan oleh maskapai berbiaya rendah, tindakan pencegahan keselamatan yang kuat harus selalu diikuti untuk menghindari tragedi semacam ini. Insiden ini menyoroti pentingnya mengevaluasi dan mengawasi pesawat secara teratur untuk menjaga keselamatan penumpang.

0 Komentar