Pemkab Bekasi Mulai Program Makan Bergizi, Fokus Ciptakan Generasi Emas

Pemerintah Kabupaten Bekasi
Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Forkopimda resmi meluncurkan program pemberian makan bergizi gratis.
0 Komentar

Program pemberian makan bergizi gratis akan diperluas ke 11 sekolah lainnya mulai besok. Selain pelajar, sasaran program ini juga mencakup balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

“Kami berharap program ini bisa mengentaskan masalah gizi buruk, stunting, dan membangun generasi yang sehat serta cerdas, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga global,” pungkas Dedy.

Dengan optimalisasi potensi lokal, program makan bergizi ini diharapkan tidak hanya mencetak generasi emas di masa depan, tetapi juga memperkuat kemandirian pangan dan perekonomian daerah Kabupaten Bekasi.

Baca Juga:Sheila On 7 Resmi Rilis Lagu Baru "Memori yang Baik", Obati Kerinduan Sheila GankProgram Makan Bergizi Dimulai di SDN Karawang Kulon 2, Dorong Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045

Sementara itu, Kepala Unit SPPG Pebayuran, Adri Jernih Miko, menjelaskan bahwa seluruh menu yang disiapkan telah disusun berdasarkan standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional.

“Setiap menu disesuaikan dengan kebutuhan gizi harian sesuai jenjang pendidikan. Anak SD, SMP, dan SMA memiliki takaran gizi yang berbeda, dan menu ini telah ditinjau oleh ahli gizi di setiap unit,” jelas Adri.

Adri menambahkan, menu yang disajikan akan terus bervariasi setiap harinya dengan kandungan gizi yang seimbang, termasuk protein hewani dan nabati.

“Bahan baku yang digunakan juga sepenuhnya berasal dari wilayah lokal untuk mendukung perekonomian setempat, sesuai arahan Presiden,” ungkapnya.

SPPG Pebayuran dilengkapi dengan 12 ruangan, termasuk ruang penyimpanan bahan kering dan basah, ruang pembersihan, dapur masak, serta ruang ahli gizi. Proses sterilisasi bahan makanan dilakukan dengan ketat.

“Setiap bahan baku dicuci dan diproses sesuai SOP standar higienis untuk memastikan makanan aman dan berkualitas,” terang Adri.

Untuk menjalankan operasional dapur, SPPG Pebayuran melibatkan 50 karyawan, termasuk 10 juru masak yang seluruhnya berasal dari masyarakat sekitar. “Para juru masak ini, yang sebagian besar ibu-ibu, telah diberikan arahan oleh ahli gizi tentang takaran dan perhitungan bahan. Jadi, setiap masakan dibuat dengan akurat, termasuk untuk porsi besar seperti 3.000 porsi per hari,” tambahnya.

Baca Juga:Kena Serangan Jantung, Bupati Terpilih Purwakarta Jalani Perawatan di BandungPolisi Berhasil Ringkus Pelaku Tawuran Brutal di Mangunjaya Bekasi

Adri juga menjelaskan bahwa bahan baku makanan sepenuhnya berasal dari daerah setempat. “Kami tidak mengambil bahan dari luar wilayah untuk memastikan program ini tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga menumbuhkan perekonomian lokal, seperti yang diharapkan oleh Bapak Presiden,” ujarnya.

0 Komentar