Di Bawah Target, Disparbud Karawang Kantongi Rp 370 Juta dari Retribusi Pariwisata

Disparbud Karawang
Pemkab Karawang melalui Disparbud hanya mengantongi retribusi sebesar Rp370 juta atau 75% dari target.
0 Komentar

KBEonline.id – Selama libur natal dan tahun baru kemarin, sejumlah tempat wisata lokal di Karawang menjadi tujan para wisatawan untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga, namu tahukah Anda, tempat wisata mana saja yang memerikan retribusi terbesar bagi pemasukan kas daerah?

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karawang mencatat ada lima destinasi wisata lokal yang menjadi spot terbanyak dikunjungi wisatawan selama tahun 2024. Kelima tempat itu yakni, Pantai Tanjungpakis, Pantai Samudra Baru, Pantai Sedari, Kompleks Pemakaman Syehquro dan Curug Cigentis.

Dari ke lima lokasi tersebut, selama tahun 2024, Pemkab Karawang melalui Disparbud hanya mengantongi retribusi sebesar Rp370 juta atau 75% dari target Rp 500 juta.

Baca Juga:Komisi IV DPRD Karawang Audiensi Bareng Paguyuban Pedagang Sembako, Bahas Program Bantuan PemerintahPercepat Penataan TPA Burangkeng, Pemkab Bekasi: Kedepan TPA Berubah Menjadi LUR

“Retribusi dari tiket masuk dikelola oleh pihak ketiga yang bekerja sama dengan Disparbud. Sedangkan, destinasi yang dikelola swasta masuknya ke pajak, bukan retribusi,” ujar Kepala Kelompok Substansi Pengembangan Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif Disparbud Kabupaten Karawang, Wildan Priyatna, Rabu (8/1).

Meski selama tahun 2024 target pemasukan retribusi dari pariwisata lokal jauh di bawah target, Disparbud Karawang menargetkan kenaikan angka retrbusi dari target capaian tahun 2024. Jika pada tahun 2024 target retribusi dari sektor pariwisata Rp 500 juta. Pada tahun ini targetnya menjadi Rp 550 juta.

“Kami mencoba menjalin kerja sama baru dengan pengelola destinasi lain. Diharapkan ini bisa meningkatkan pendapatan retribusi,” katanya.

Penjajakan kerjasama destinasi wisata baru yang dimaksud yakni untuk pengelolaan lokasi wisata Pulau Putri, Grand Canyon dan Pantai Tanjungbaru.

Selain penambahan destinasi, Disparbud juga melakukan upaya pemasaran dengan memperbanyak event di destinasi wisata untuk menarik pengunjung. Perbaikan sarana dan prasarana juga menjadi prioritas agar daya tarik wisata meningkat.

“Langkah ini kami kombinasikan dengan transparansi pendapatan melalui penerapan e-tiket. Kami tidak bisa hanya mendorong pengelola tanpa adanya aksi nyata. Oleh karena itu, kami fokus membenahi pengelolaan, mengevaluasi infrastruktur, dan memperbaiki hal-hal yang kurang,” tuturnya.

Disparbud Karawang berharap dengan berbagai upaya tersebut, pengelolaan wisata menjadi lebih baik, sehingga target retribusi tahun 2025 dapat tercapai.

Baca Juga:Kalah di Pilkada, Anne Ratna Mustik Pilih Tinggalkan PurwakartaCBR Club Indonesia (CCI) Sukabumi Gelar Bakti Sosial untuk Korban Bencana Alam

“Kami optimis, dengan langkah ini, pariwisata Karawang akan semakin maju,” pungkas Wildan. (aufa/mhs)

0 Komentar