Terungkap! Penjualan Mobil Anjlok Sepanjang 2024, Ini Faktor Mengejutkan di Baliknya

Penjualan Mobil Anjlok Sepanjang 2024
Penjualan Mobil Anjlok Sepanjang 2024
0 Komentar

KBEONLINE.ID– Pada tahun 2024, penjualan mobil turun hanya 865 ribu unit, dibandingkan dengan 1 juta unit pada tahun sebelumnya. Menurut Sri Agung Handayani, Direktur Marketing & Komunikasi Korporat PT Astra Daihatsu Motor (ADM), ada beberapa hal yang menyebabkan penurunan penjualan mobil.

Pada acara Media Gathering Daihatsu di Jakarta, Kamis (17/01), Agung mengatakan bahwa beberapa di antaranya berasal dari sektor yang tidak terorganisir.

“Second half itu yang paling challenge itu adalah daya beli. Karena buat marketnya Daihatsu berbeda dari yang lain, di mana kita lebih didominasi oleh first car buyer, ya. Mungkin itu. Beberapa, mereka kan datangnya dari informal sektor,” ujarnya.

Baca Juga:Aksi Heroik! Petugas Pemadam Selamatkan 9 Korban dari Kobaran Api di Glodok PlazaDunia di Ambang Krisis 2025: Prediksi Ekonomi dan Geopolitik Memicu Kekhawatiran Global!

Penurunan penjualan mobil pada tahun 2024 mencerminkan masalah ekonomi yang dihadapi oleh berbagai sektor, terutama sektor-sektor yang mengandalkan daya beli konsumen. Di sisi lain, ketatnya peraturan pembiayaan menjadi penghalang besar bagi calon pemilik mobil, terutama konsumen pertama.

Selain itu, kebijakan pinjaman yang lebih ketat dari bank dan perusahaan pembiayaan juga menjadi faktor lain yang berkontribusi terhadap penurunan penyerapan di daratan.

“Begitu mau beli kita punya challenge masalah leasing company, yaitu masalah kredit. Terutama bagi mereka yang membeli mobil pertama, prosesnya kan lebih luar biasa lagi ya. Sekarang minta DP besar, jadi kurang lebih itu dua challenge utama kita di semester 2,” tambah Agung.

Meningkatnya persyaratan uang muka (DP) yang lebih besar membuat banyak konsumen lebih sulit untuk memperoleh pembiayaan, sehingga mengurangi permintaan. Selain itu, sektor informal yang mendominasi pasar Daihatsu membatasi kemampuan mereka untuk memperoleh pinjaman karena pendapatan yang tidak dapat diprediksi.

Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun ada banyak pengajuan di semester kedua tahun 2024, banyak di antaranya yang gagal di leasing. Kondisi ini menunjukkan bahwa bank dan perusahaan keuangan semakin berhati-hati dalam memberikan pinjaman, yang mengakibatkan banyak pengajuan yang ditolak.

Untuk menghadapi situasi ini, produsen mobil mungkin perlu mencari metode pembiayaan alternatif atau mencari potensi pasar baru yang lebih solid secara ekonomi.

“Ya, mungkin karena kondisi NPL, kita sama-sama seimbang (pengajuan diterima dan ditolak),” jawab Agung.

0 Komentar