Memitigasi dan mencegah berbagai insiden seperti ledakan, tumpahan bahan kimia, atau kecelakaan mekanis menjadi kegiatan sehari-hari.
“Melakukan pengendalian dan pengawasan yang ketat terhadap operasional adalah salah satu pekerjaan penting dalam mewujudkan swasembada pangan sebagai misi negara,” kata Maryono, Direktur Utama Pupuk Kujang, Senin, 20 Januari 2024.
Latihan tersebut rutin dilakukan secara berkala. Hal itu dilakukan karena Pupuk Kujang berkomitmen dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi seluruh karyawannya.
Baca Juga:Bupati Aep Minta Gerbang Belakang Chang Shin Kembali Dibuka Pekan DepanKDM Malu Ratusan Ribu Rumah di Jabar Belum Punya Listrik, Targetkan 2025 Seluruhnya Teraliri
Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan perusahaan memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) tingkat lanjutan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Tahun lalu misalnya, Pupuk Kujang mencatatkan 18.970.688 jam nihil kecelakaan kerja dari 28 Oktober 2016 hingga 31 Maret 2024. Karena hal itu, Pupuk Kujang mendapat penghargaan Zero Accident Award dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Indonesia, 6 Agustus 2024 yang ditandatangani Ida Fauziyah.
Sertifikat ini menegaskan bahwa PT Pupuk Kujang telah berhasil menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam SMK3. Proses audit yang ketat dilakukan oleh Sucofindo ICS untuk memastikan implementasi yang efektif.
Dengan penerapan SMK3 tingkat lanjutan, PT Pupuk Kujang telah menunjukkan komitmennya untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko di tempat kerja, sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
“Jika keselamatan kerja terus terwujud juga peningkatan kualitas SDM, Pupuk Kujang bisa terus memproduksi nutrisi tanaman untuk mendukung swasembada pangan,” kata Maryono.