Pemuda Pancasila terorganisir di tingkat nasional dan lokal. Di tingkat nasional, organisasi ini dikenal sebagai Majelis Pimpinan Nasional (MPN). Di tingkat daerah dikenal dengan Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) dan Majelis Pimpinan Cabang (MPC).
Pimpinan Anak Cabang adalah tingkatan lain dari struktur ini yang ada di tingkat kecamatan. Tokoh-tokoh penting Indonesia juga sering memegang jabatan dalam kepengurusan Pemuda Pancasila.
Dilansir dari CNN Indonesia, beberapa pengurus MPN Pemuda Pancasila memegang posisi penting, termasuk wakil menteri, mantan menteri, dan anggota DPR. Hal ini mengacu pada Surat Keputusan Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila nomor: 045.A2/MPN-PP/VII/2020 tentang Susunan dan Personalia Majelis Pimpinan Nasional, Majelis Pertimbangan Organisasi, Majelis Kehormatan, dan Majelis Pakar Pemuda Pancasila masa bakti 2019-2024.
Baca Juga:DeepSeek AI dari China Guncang Dunia! Teknologi Canggih Ini Picu Kekhawatiran GlobalBridgestone Gulung Tikar! Keputusan Mengejutkan Demi Efisiensi Operasional
Selain itu, ada juga nama Ahmad Riza Patria, yang merupakan wakil menteri desa. Riza adalah ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta saat ini.
Nama-nama anggota DPR dan ketua MPR sebelumnya Bambang Soesatyo (Bamsoet) kemudian terdaftar. Bamsoet adalah wakil ketua umum pertama organisasi tersebut dari 2019 hingga 2024 di Pemuda Pancasila. Pemuda Pancasila sering dikaitkan dengan kegiatan konflik internasional yang baru-baru ini sering terjadi di berbagai daerah.
Misalnya, konflik antara FBR dan PP yang terjadi di Ciledug pada November 2021. Salah satu konvoi organisasi dilaporkan sedang merayakan ulang tahun saat pertikaian terjadi. Setelah itu, kedua faksi bersitegang atau bersitegang hingga FBR dan Pemuda Pancasila terlibat adu fisik.
Kemudian, pada Minggu, 12 Februari 2023, tawuran terjadi antara remaja Pancasila dan Forkabi di Jalan Hos Cokroaminoto, Kreo, Kota Tangerang. Masalah pengelolaan lahan parkir menjadi penyebab pertikaian ini. Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya dan Pemuda Pancasila terakhir kali bentrok di Blora pada pertengahan Januari 2025.
Menyusul penggerebekan yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila terhadap kantor GRIB Jaya di Kecamatan Ngawen, Blora, terjadilah konfrontasi. Akibatnya, 19 orang ditangkap dan 12 orang terluka.