Program KB MOW Perdana Tahun Ini Digelar di RS Dewi Sri, Targetkan 495 Akseptor

RS Dewi Sri
Program ini menargetkan 495 akseptor sepanjang tahun, dengan tahap pertama diikuti oleh 38 peserta.
0 Komentar

KBEonline.id – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang menggelar program Keluarga Berencana Metode Operasi Wanita (KB MOW) pertama tahun ini di RS Dewi Sri pada Rabu (12/2). Program ini menargetkan 495 akseptor sepanjang tahun, dengan tahap pertama diikuti oleh 38 peserta, meski dua orang batal hadir karena alasan keluarga.

Ketua Tim Bina Kesetaraan KB DPPKB, Ferry Andriyanti, menjelaskan bahwa KB MOW merupakan metode kontrasepsi permanen bagi pasangan yang tidak ingin menambah anak. Sebelum menjalani tindakan, peserta harus melalui screening Program KB MOW Perdana Tahun Ini Digelar di RS Dewi Sri, Targetkan 495 Akseptor

Karawang – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang menggelar program Keluarga Berencana Metode Operasi Wanita (KB MOW) pertama tahun ini di RS Dewi Sri pada Rabu (12/2). Program ini menargetkan 495 akseptor sepanjang tahun, dengan tahap pertama diikuti oleh 38 peserta, meski dua orang batal hadir karena alasan keluarga.

Baca Juga:Kualitas Udara Purwakarta Masuk Kategori Tidak SehatBupati Karawang Tegaskan Larangan Pungutan di Sekolah, Pastikan Pendidikan Gratis dan Transparan

Ketua Tim Bina Kesetaraan KB DPPKB, Ferry Andriyanti, menjelaskan bahwa KB MOW merupakan metode kontrasepsi permanen bagi pasangan yang tidak ingin menambah anak. Sebelum menjalani tindakan, peserta harus melalui screening kesehatan, termasuk pemeriksaan tekanan darah, kadar gula, dan anemia. Jika tidak memenuhi syarat, peserta akan ditunda atau mendapatkan penanganan untuk menstabilkan kondisi mereka sebelum operasi.

RS Dewi Sri menyediakan fasilitas lengkap, termasuk pemeriksaan laboratorium, USG, serta persiapan operasi. Setelah prosedur selesai, pasien akan menjalani observasi selama 4–6 jam, dan jika terjadi komplikasi, masa pemantauan bisa diperpanjang.

“Sejauh ini, tidak ada kendala dalam pelaksanaan program,” ujar Ferry.

DPPKB telah mensosialisasikan program ini melalui pertemuan di desa dan kecamatan sejak sebulan sebelumnya. Menurut Ferry, KB MOW memiliki manfaat ekonomi karena peserta tidak perlu lagi menggunakan kontrasepsi berkala seperti suntik KB, sekaligus membantu menekan angka kelahiran.

Pemilihan RS Dewi Sri sebagai lokasi didasarkan pada kapasitasnya yang mampu menangani minimal 25 akseptor dalam satu sesi. Sebelumnya, program ini juga dilaksanakan di RS Rosela dan RSUD Jatisari, namun keterbatasan jumlah peserta menjadi tantangan utama.

0 Komentar