KBEonline.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 2 STIES Indonesia Purwakarta mengadakan workshop bertema “Solusi Ketahanan Pangan Desa: Dari Lahan Terbatas Menjadi Sumber Berlimpah” di Aula Desa Maracang, Kemacatan Babakancikao, Senin (17/2/2025).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan desa serta memanfaatkan lahan terbatas untuk pertanian berkelanjutan.
Workshop ini diikuti oleh puluhan warga desa yang antusias mempelajari teknik urban farming. Mahasiswa KKN menggandeng Petani Milenial Purwakarta untuk memberikan pemahaman tentang metode pertanian modern yang dapat diterapkan di lingkungan perkotaan.
Baca Juga:Pemkab Bekasi Gelar Workshop Perhitungan Realisasi Fisik Tahun Anggaran 2025Seluruh THM di Karawang Wajib Tutup Selama Ramadan, Gaji Pegawai Tetap Dibayar, Ya!
Salah satu narasumber, Dea Arsyad, menjelaskan bahwa ketahanan pangan dapat diwujudkan dengan memastikan ketersediaan pangan yang cukup, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, tanpa bertentangan dengan budaya dan keyakinan masyarakat. Menurutnya, pemerintah desa dapat mendukung program ketahanan pangan melalui pengembangan sektor pertanian, peternakan, dan pemanfaatan lahan desa.
Selain sesi penyuluhan, mahasiswa KKN juga mengadakan praktik langsung menanam sayuran dengan metode hidroponik sederhana. Warga diberikan kesempatan untuk mencoba sendiri dan memahami teknik dasar perawatan tanaman agar dapat diterapkan di rumah masing-masing.
Ketua KKN, Irpan Pauzi, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat.”Kami ingin memberikan solusi praktis bagi warga dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Dengan memanfaatkan lahan terbatas, mereka tetap bisa menghasilkan makanan sehat dan bergizi,” ujarnya.Sementara itu, Sekretaris Desa Maracang, Rojak, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN yang selaras dengan program ketahanan pangan desa.”Workshop ini diharapkan dapat memantik minat masyarakat, terutama generasi muda, untuk mencoba bertani dengan metode modern,” katanya. (Bbs/riz)