KBEonline.id – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Bagian Pembangunan menggelar workshop perhitungan realisasi fisik kegiatan Tahun Anggaran 2025. Langkah ini diambil guna meningkatkan akurasi pemantauan capaian pembangunan yang selama ini dianggap belum tergambarkan secara jelas dan seragam di setiap perangkat daerah.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Joharul Alam, menegaskan bahwa workshop ini bertujuan untuk menyamakan metode perhitungan yang selama ini berbeda di tiap dinas.
“Setiap minggu, kami melakukan evaluasi penyerapan APBD dan realisasi fisik. Namun, masih terdapat perbedaan sistem penghitungan. Akibatnya, meskipun laporan menunjukkan angka 100 persen, progres pembangunan belum tergambarkan secara akurat,” ujar Joharul Alam kepada Cikarang Ekspres.
Baca Juga:Seluruh THM di Karawang Wajib Tutup Selama Ramadan, Gaji Pegawai Tetap Dibayar, Ya!Jelang Pelantikan, Bupati dan Wakil Bupati Bekasi Terpilih Ikuti Gladi Kotor
Ia menambahkan bahwa laporan yang ada selama ini hanya menyajikan angka persentase tanpa merinci tahapan-tahapan yang sedang berjalan, seperti perencanaan, proses tender, atau pelaksanaan di lapangan. Untuk itu, Pemkab Bekasi menghadirkan ahli guna merumuskan metode penghitungan yang lebih akurat, efisien, dan menyeluruh dalam pelaksanaan APBD.
“Yang tergambar selama ini hanyalah persentase realisasi fisik, tanpa penjelasan mengenai proses di baliknya. Dengan mengundang ahli, kami berharap dapat menyusun metode penghitungan yang lebih akurat dan transparan sehingga seluruh tahapan dalam APBD Kabupaten Bekasi dapat tercermin dengan jelas,” tambahnya.
Langkah ini juga merupakan bagian dari penyesuaian terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran, di mana efisiensi akan dihitung berdasarkan capaian realisasi triwulan pertama sebagai dasar evaluasi untuk anggaran triwulan berikutnya.
Dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Februari lalu, evaluasi realisasi pembangunan triwulan pertama menunjukkan bahwa realisasi fisik dan keuangan belum sepenuhnya sesuai dengan rencana anggaran. Mayoritas kegiatan masih berada pada tahap perencanaan atau proses tender.
“Rata-rata realisasi capaian pembangunan di triwulan pertama sekitar 20 persen sesuai rencana anggaran. Hal ini terjadi hampir di semua dinas karena sebagian besar kegiatan masih dalam tahap pendahuluan,” jelas Joharul.
Sementara itu, Kepala Bagian Pembangunan, Ikhsan Firmansah, menambahkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menyamakan persepsi mengenai perhitungan realisasi kegiatan fisik yang tertuang dalam DPA Tahun Anggaran 2025.