Keesokan harinya, dia bertanya kepada Shisei apakah dia dapat pergi ke rumahnya. Shisei berkata dia selalu menerimanya. DIa kemudian memanggil pelayan pribadinya, yang akhirnya mengatur perjalanan mewah ke via Shisei. Setelah itu mereka memasuki villa, Shisei lantas bermain dengan Saito karena semenjak menikah dengan Akane dia jarang datang.
Setelah bermain dengannya sebentar, Saito bertemu dengan ibu Shisei, yaitu bibinya. Saito mengatakan pada bibinya apakah dia dapat memberikan pekerjaan untuknya.
Ibu Shisei pun bertanya pada Saito kenapa dia membutuhkan uang itu, dia kemudian mengungkap jika ingin membeli hadiah untuk istrinya.
Baca Juga:Dr. Stone Season 4 episode 7 sub Indo: Sinopsis, Spoiler, Tanggal Rilis dan Tempat MenontonnyaBupati Karawang Aep Syaepuloh Fokus pada Pembangunan Infrastruktur dan UMKM di 100 Hari Kerja
Sementara itu, terungkap jika bibi Saito tidak menyukai Saito menikah dengan orang biasa, mengingat statusnya sebagai seorang Hojo. Walaupun, bibinya mengatakan kepadanya jika perusahaannya tengah membutuhkan seorang penerjemah bahasa asing. Saito akhirnya memutuskan untuk mempelajari bahasa itu dalam satu malam.
Saat Akane bertanya kepadanya mengapa dia ingin belajar bahasa baru, Saito tidak menjawab, dan itu bukan urusan nya. Selama beberapa hari berikutnya, Saito pulang larut malam, dan membuat Akane tampak khawatir. Setiap kali dia bertanya padanya, dia tidak memberikan jawaban yang jelas. Dan suatu hari, Akane mencium aroma wanita dari Saito, dan menimbulkan kecurigaannya.
Saat Akane menemukan wangi parfum yang sama dikenakan Shisei di sekolah, kekhawatirannya semakin meningkat. Dan akhirnya, dia meminta nasihat pada neneknya. Sementara itu, Shisei memberi tahu bagaimana dia menjadi kesepian sejak dia menikah. Dia juga menjelaskan bagaimana Saito tidak lagi mengunjungi rumahnya dan bermain dengannya seperti dulu.
Di sisi lain, Akane menelepon rumah Shisei untuk mencari apa yang tengah direncanakkan Saito. Namun, ibu Shisei bersikap kasar kepadanya. Ibu Shisei mengingatkannya jika pernikahan mereka hanyalah formalitas, dan Akane sedikit terluka setelah mendengar kata-katanya.
Namun, rasa khawatirnya berubah menjadi kegembiraan saat mengetahui Saito bekerja paruh waktu untuk membelikan Akane cincin yang diinginkannya.
Dia sangat menghargai cincin itu dan memulai memakainya bahkan saat di sekolah. Namun, atas saran dari Saito, dia diminta untuk memasukkan cincin itu dalam tasnya. Setelah kembali ke rumah, Akane merasa negeri saat menyadari dia telah kehilangan cincin nya Dia kembali menelusurinya dari jalan yang biasa dilalui saat pulang sekolah, dan berharap menemukannya.