Ribuan Pekerja Terancam PHK Massal, Buruh Bekasi Tuntut Kompensasi Adil

Kbeonline
PT Sanken Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang komponen elektronik dan berlokasi di Kawasan Industri MM2100, mengumumkan rencana penutupan pabriknya pada Juni 2025. Akibatnya, sekitar 400 karyawan terancam kehilangan pekerjaan.
0 Komentar

KBEonline.id – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali menghantui pekerja di Kabupaten Bekasi. PT Sanken Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang komponen elektronik dan berlokasi di Kawasan Industri MM2100, mengumumkan rencana penutupan pabriknya pada Juni 2025. Akibatnya, sekitar 400 karyawan terancam kehilangan pekerjaan.

Menurut Sarino, Koordinator Aliansi Buruh Bekasi, penutupan ini disebabkan oleh keputusan perusahaan untuk kembali fokus pada produksi semikonduktor di Jepang.

“Produk inti Sanken itu semikonduktor, yang produksinya tetap berjalan di Jepang. Sementara yang di Indonesia, yang fokus pada komponen elektronik, akan ditutup,” ungkap Sarino kepada Cikarang Ekspres.

Baca Juga:Band Sukatani Ditekan Minta Maaf, Netizen dan Komunitas di Cikarang Gelar Aksi SolidaritasIPhone 16e rilis! Apa Keunggulannya?

Saat ini, pihak pekerja dan perusahaan tengah melakukan negosiasi terkait kompensasi bagi karyawan yang terkena dampak.

Sarino memastikan bahwa komunikasi antara kedua belah pihak berjalan dengan baik dan proses penyelesaian dilakukan secara bipartit.

“Kami berharap perusahaan memberikan hak-hak pekerja sesuai ketentuan yang berlaku,” katanya.

Selain PT Sanken, dua perusahaan lainnya, yakni Yamaha Music Indonesia (divisi produksi piano) dan PT Tokai, juga dikabarkan akan menghentikan operasionalnya.

Penutupan ini berdampak pada sekitar 700 karyawan, sehingga total pekerja yang terancam PHK di Bekasi mencapai 1.100 orang.

Sarino menegaskan bahwa gelombang PHK ini bukan disebabkan oleh isu upah buruh, melainkan karena penurunan pangsa pasar.

“Ini murni karena perubahan strategi bisnis dan penurunan permintaan. Yamaha, misalnya, akan memindahkan produksi piano ke Tiongkok karena pangsa pasar di Indonesia tidak berkembang,” jelasnya.

Baca Juga:Ramadan Sebentar Lagi, Ini Dia Rekomendasi Film Buat Kamu Nunggu Buka PuasaIngin Menambah Pahala Pada saat Bulan Puasa? Ini Beberapa Amalan yang Bisa Dilakukan di Bulan Ramadhan

Menanggapi situasi ini, Aliansi Buruh Bekasi mendorong pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah konkret dalam mengembangkan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Kami berharap kepemimpinan baru di Kabupaten Bekasi dapat menciptakan peluang kerja baru bagi mereka yang terdampak PHK. Pengembangan UMKM bisa menjadi salah satu solusi untuk menyerap tenaga kerja yang menganggur,” tandas Sarino.

Dengan jumlah tenaga kerja yang terus berkurang akibat penutupan pabrik, pekerja dan serikat buruh berharap adanya kebijakan pemerintah yang lebih proaktif dalam melindungi hak-hak pekerja dan menciptakan peluang kerja baru di sektor industri maupun UMKM. (Iky)

0 Komentar