DPRD Karawang Kunjungi Kantor Bulog untuk Pastikan HPP GKP Rp6.500 per Kilogram

Kbeonline
DPRD Karawang melakukan kunjungan kerja ke kantor Bulog untuk memastikan penerapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram sesuai dengan ketetapan pemerintah pusat.
0 Komentar

KBEonline.id – DPRD Karawang melakukan kunjungan kerja ke kantor Bulog untuk memastikan penerapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram sesuai dengan ketetapan pemerintah pusat.

Dalam kesempatan ini, Komisi II DPRD Karawang melakukan dialog langsung dengan pihak Bulog untuk mengevaluasi langkah-langkah implementasi kebijakan tersebut di wilayah Karawang.

Ketua Komisi II DPRD Karawang, Mumun Maemunah, dalam pertemuan tersebut menegaskan pentingnya Bulog untuk siap membeli gabah kering panen dari petani dengan harga yang telah ditetapkan.

Baca Juga:Sejarah Rendang, Dulunya dibilang makanan Overcooked?Mau Rilis! Apa yang Menarik dari Poco X7 Series?

“Bulog harus siap membeli gabah kering panen seharga Rp6.500 per kilogram dalam kondisi apapun, baik itu basah maupun kering. Kalau menurut Pimpinan Cabang Bulog, Pak Umar menyatakan bahwa sekarang sudah tidak ada lagi pembatasan kadar air seperti ketentuan sebelumnya,” ujar Mumun Maemunah, Senin, 24 Februari 2025.

Lebih lanjut, Mumun menjelaskan bahwa Bulog Karawang memiliki target besar dalam menyerap hasil panen padi di wilayah Karawang dan Bekasi, yaitu sebesar 75 ribu ton.

“Target tersebut tentu lebih besar untuk Karawang, karena daerah ini memiliki lahan pertanian yang luas. Oleh karena itu, Bulog Karawang dituntut untuk mengoptimalkan proses penyerapan gabah kering panen dari petani,” tuturnya.

Ia menjelaskan, untuk memenuhi target tersebut, Bulog Karawang telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, termasuk penyediaan 13 gudang tambahan guna menyimpan stok gabah kering panen yang akan dibeli.

“Gudang-gudang tersebut sudah siap menampung hasil panen, dan kami juga bekerjasama dengan penggilingan padi setempat untuk memastikan pasokan yang lancar,” jelas Mumun.

Selain itu, kata dia, berdasarkan pernyataan Bulog, mereka juga telah mempersiapkan nomor kontak yang dapat dihubungi oleh petani yang ingin menjual gabah kering panen.

“Kami sudah menyediakan nomor kontak untuk memudahkan petani yang ingin menjual hasil panennya. Ini adalah upaya agar proses transaksi bisa berjalan dengan lebih cepat dan efisien,” tambah Mumun.

Baca Juga:DPMD Karawang Fokuskan 3 Program Dalam Penggunaan DBH PDRD 2025, Diantaranya Kendaraan Penunjang OperasionalProgram Mentorship 360: Dinkop UKM Karawang Seleksi 30 Pendamping UMKM Terbaik

Namun, meskipun ada upaya untuk menyerap sebanyak mungkin hasil panen, Mumun mengingatkan bahwa tidak semua padi dari petani bisa dibeli oleh Bulog. Hal ini terkait dengan target serapan 75 ribu ton yang sudah ditetapkan.

0 Komentar