KARAWANG, KBEonline.id – Kebijakan Gubernur Jawa Barat yang melarang kegiatan perpisahan sekolah di luar provinsi berdampak pada SMA 6 Karawang, yang terpaksa membatalkan rencana perpisahan mereka ke Yogyakarta pada Mei mendatang.
Akibatnya, uang yang telah ditabung oleh siswa pun dikembalikan sepenuhnya oleh pihak sekolah.
Keputusan ini menimbulkan beragam reaksi dari orang tua siswa. Beberapa di antaranya menyayangkan pembatalan tersebut, tetapi tetap menghormati aturan yang berlaku.
Baca Juga:Musik Masih Mengalun, Warga Temukan Lansia berusia 70 Tahun Meninggal di RumahnyaDisperindag Karawang Dampingi Disperindag Jabar Monitoring Bapok di Pasar Johar Menjelang Ramadhan
“Kalau bisa sih di area Jawa Barat saja, tidak perlu jauh-jauh, yang penting ada kenang-kenangan untuk anak-anak,” ujar salah satu orang tua siswa. Meski kecewa, mereka menerima keputusan tersebut dan mengikuti aturan demi kenyamanan bersama.
Salah satu siswa, Azika Nafriza Aulia, mengungkapkan perasaan sedih karena tidak bisa merayakan momen perpisahan seperti yang direncanakan.
“Kecewa pasti ada, tapi keputusan gubernur tentu yang terbaik. Kita harus menerima dengan lapang dada,” katanya.
Senada dengan itu, Muhammad Fajar Hakim juga menyatakan bahwa para siswa awalnya berharap masih bisa mengadakan perpisahan di dalam kota, tetapi opsi tersebut juga tidak diperbolehkan.
Sebagian siswa mengaku telah menabung dari uang jajan mereka untuk biaya perpisahan.
“Kami menyisihkan uang jajan sendiri. Misalnya, diberi Rp20 ribu, separuhnya kami tabung untuk perpisahan,” jelas Azika. Dengan adanya larangan ini, para siswa hanya bisa menerima ijazah tanpa adanya acara pelepasan khusus.
Mereka berharap ada pertimbangan dari pemerintah terkait aturan ini. “Kalau studi tour dilarang, kami berharap perpisahan di dalam kota, seperti di hotel, masih bisa dilakukan. Lagipula, biayanya dari kami sendiri, tidak dipungut dari sekolah,” ujar Fajar.
Baca Juga:Judi Online Mengintai Pelajar! Kejari Kabupaten Bekasi Ingatkan Ancaman HukumSelamat Tinggal Impor! PT KSI Kembangkan Katalis Canggih untuk Produksi BBM Lokal
Meskipun kecewa, pihak sekolah dan siswa tetap berusaha mematuhi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Mereka berharap ada solusi alternatif agar tetap bisa mengadakan acara perpisahan yang berkesan tanpa melanggar kebijakan yang ada.(aufa zahra)