KARAWANG, KBEonline.id – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Karawang bersama Satgas Pangan melakukan monitoring dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok (HBKN) Bulan Suci Ramadhan 1446 H di Pasar Baru Karawang dan Pasar Johar pada Jumat, 28 Februari 2025.
Monitoring yang dimulai pukul 13.30 WIB ini dipimpin langsung oleh Kepala Disperindag Karawang, Yayat Hidayatuloh, dan melibatkan tim yang terdiri dari berbagai unsur, termasuk Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Karawang, Kepala Bidang Pengendalian Perdagangan Disperindag Karawang, Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Bappeda Karawang, Kepala UPTD Pasar Wilayah I Disperindag Karawang, unsur Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, unsur Dinas Perikanan Karawang, serta jajaran Satreskrim dan Satintelkam Polres Karawang.
Kepala Disperindag Karawang, Yayat Hidayatuloh, menyampaikan, hasil monitoring di Pasar Baru Karawang dan Pasar Johar menunjukkan beberapa fluktuasi harga dari sejumlah komoditas. Namun, ia menegaskan, bahwa secara umum, harga bapok masih relatif stabil.
Baca Juga:Nonton Kusuriya no Hitorigoto Musim 2 episode 8 sub Indo beserta link legal dan spoilernyaBaru Debut di bawah naungan SM Entertainment, Carmen H2H Idol asal Indonesia banyak disukai Fans Internasional
“Secara umum, harga bapok masih stabil, meskipun ada fluktuasi harga di sejumlah komoditas seperti daging segar dan cabai, karena memang menjelang Ramadhan permintaan tinggi, tetapi harga nya masih aman,” ujarnya.
Yayat memaparkan sejumlah harga komoditas hasil monitoring tersebut, diantaranya, untuk beras medium Rp13.000, beras premium Rp14.000, cabai merah besar Rp68.000, cabai rawit nerah Rp98.000, bawang merah Rp42.000, bawang putih Rp40.000, daging Sapi Rp140.000, daging ayam broiler Rp38.000, telur ayam ras Rp30.000, minyak goreng curah Rp21.000, minyak goreng Minyakita Rp18.000, dan gula pasir Rp18.000.
Kenaikan harga beberapa komoditas, terutama cabai, kata dia, disebabkan oleh penurunan pasokan dari Pasar Induk Cikopo akibat gagal panen karena cuaca ekstrem di daerah sentra produksi. “Pasokan dari Pasar Induk Cikopo terbagi ke beberapa daerah, sehingga memengaruhi pasokan ke pasar-pasar di Kabupaten Karawang,” jelasnya.
Sementara itu, harga Minyakita yang tinggi disebabkan oleh panjangnya rantai distribusi dan peningkatan permintaan menjelang Ramadhan. “Akibatnya, ketersediaan terbatas, dan harga jual ke konsumen masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan, yaitu Rp15.700/liter,” tambah Yayat Hidayatuloh.