Banjir Landa 12 Kecamatan di Kabupaten Bekasi, Warga Terdampak Jalani Puasa di Tengah Genangan

12 Kecamatan di Kabupaten Bekasi Terendam Banjir.
Banjir yang melanda Kabupaten Bekasi semakin meluas, merendam 12 kecamatan dengan 24 desa dan kelurahan terdampak. --KBEonline--
0 Komentar

BEKASI, KBEonline.id – Banjir yang melanda Kabupaten Bekasi semakin meluas, merendam 12 kecamatan dengan 24 desa dan kelurahan terdampak. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi per Selasa (4/3) pukul 13.00 WIB, terdapat 36 titik banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 230 cm.

Wilayah terdampak banjir meliputi Kecamatan Setu, Serang Baru, Cibarusah, Bojongmangu, Cikarang Selatan, Cikarang Pusat, Cikarang Timur, Cikarang Utara, Cikarang Barat, Tambun Selatan, Tambun Utara, hingga Tarumajaya.

Sejumlah perumahan di wilayah selatan seperti Perum The Arthera Hill Desa Jayasampurna Kecamatan Serangbaru tergenang dengan ketinggian air bervariasi mencapai 150 cm. Sementara di Kampung Harapan Baru, Desa Cikarang Kota, air bahkan mencapai 230 cm, memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga:Bank bjb Dukung Penuh Penyaluran KUR 2025 untuk Akselerasi Sektor UMKMPasca Retret, Bupati Karawang Dorong Hilirisasi Industri

Banjir ini bertepatan dengan awal Ramadan, sehingga warga harus menjalani ibadah puasa dalam kondisi sulit. Banyak yang terpaksa sahur dengan makanan seadanya di tengah genangan air atau di pengungsian.

“Kami cuma bisa makan mi instan dan air mineral. Gas habis, warung juga tutup,” ujar Ahmad, warga Perum The Arthera Hill Desa Jayasampurna, yang terpaksa mengungsi bersama keluarganya ke posko darurat.

Diketahui, sebanyak 300 rumah yang dihuni oleh sekitar 500 kepala keluarga terendam di Perum Arthera Hill, Jayasampurna, Serang Baru usai jebolnya tanggul Kali Bekasi memperburuk kondisi banjir di perumahan tersebut.

Seorang relawan, Yudha, menjelaskan bahwa proses evakuasi warga terbebak banjir dimulai sejak pukul 04.00 WIB sampai sekarang dengan menggunakan satu unit perahu karet.

“Proses evakuasi kami prioritaskan bagi ibu-ibu, lansia, dan anak-anak balita dan bayi,” kata Yudha.

Debit air Kali Cikarang yang meningkat menyebabkan tanggul pemisah antara perumahan warga dan sungai tersebut tidak mampu menahan arus, sehingga akhirnya jebol.

Terdapat tiga titik tanggul yang jebol, dengan lebar sekitar 20 sentimeter. Ketinggian air pun bervariasi, mulai dari 60 hingga 170 sentimeter.

Baca Juga:Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Wacanakan Pergantian SekdaEmpat Desa di Karawang Terisolasi Akibat Jembatan Ambles dan Banjir

“Dari jam 4 pagi tadi kita evakuasi itu peningkatan ketinggian air secara drastis karena tiga titik tanggul yang jebol. Dalam hitungan 2 jam saja air meningkat hingga 170 cm,” tambahnya.

0 Komentar