KARAWANG, KBEonline.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, melakukan monitoring untuk pendataan warga yang terdampak banjir di Dusun Sumedangan dan Dusun Bugel. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat mengenai jumlah warga yang terkena dampak serta kebutuhan logistik yang diperlukan, sehingga bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran.
Kaur Umum dan Perencanaan Pemdes Purwadana, Diana, menjelaskan bahwa hasil dari pendataan yang dilakukan menunjukkan bahwa sebanyak 490 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 1436 jiwa terdampak oleh bencana banjir ini.
Diana menyebutkan bahwa selain rumah-rumah warga, fasilitas umum seperti masjid dan madrasah juga terkena dampak banjir. Kerusakan ini tentu memerlukan perhatian dan penanganan segera. Pendataan ini juga sangat penting untuk menentukan prioritas bantuan yang akan disalurkan.
Baca Juga:Pemerintah Desa Purwadana Gelar Musdesus Penetapan KPM BLT-Dana Desa Tahun Anggaran 2025Kabupaten Bekasi Tetapkan Status Tanggap Darurat, 61 Ribu Jiwa Terdampak Banjir
“Pemdes Purwadana akan segera menyalurkan bantuan berupa logistik kepada masyarakat yang terdampak. Kami akan memastikan bahwa bantuan ini sampai tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujar Diana, Rabu, 5/3/2025.
Ia menjelaskan, untuk saat ini sudah ada beberapa titik pengungsian yang berlokasi di pertokoan resinda dan sebagian lagi mengungsi di Masjid Al Barkah Dusun Bugel dengan total pengungsi mencapai 265 orang. Sementara untuk bantuan logistik akan didistribusikan untuk makan berbuka puasa dan sahur.
“Saat ini sudah ada beberapa titik pengungsian di pertokoan resinda dan sebagian lagi mengungsi di Masjid Al Barkah Dusun Bugel. Disana sudah ada 265 pengungsi. Sedangkan untuk bantuan logistik berupa nasi bungkus, akan disalurkan untuk makan berbuka puasa dan sahur,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Purwadana, Dedi Noor Iskandar, menyampaikan bahwa pihaknya bersama jajaran Babinsa dan Babinkamtibmas telah turun ke lokasi sejak semalam untuk melakukan monitoring. Mereka menyarankan agar Pemdes segera melakukan pendataan untuk bisa menindaklanjuti hal-hal yang perlu dibantu oleh pemerintah desa.
Dedi Noor Iskandar mengungkapkan bahwa penyebab utama banjir ini adalah meningkatnya debit air dari Sungai Cibeet akibat kiriman air dari daerah Bogor. Meskipun di Karawang sendiri tidak terjadi hujan, namun air yang datang dari daerah hulu tersebut menyebabkan terjadinya banjir di sejumlah wilayah, termasuk Purwadana.