Mengenal Apa dan Penyebab Anxiety Disorder, Bagaimana ciri-cirinya?

Anxiety Disorder
ILUSTRASI Anxiety Disorder. (sumber foto: mitrakeluarga)
0 Komentar

KBEonline.id – Dalam spektrum kesehatan mental, anxiety, atau gangguan kecemasan, menjadi tantangan nyata yang dapat mewarnai berbagai sisi kehidupan seseorang.

Merasakan cemas sesekali adalah hal lumrah, seringkali dipicu oleh momen penting seperti ujian, berbicara di depan banyak orang, atau menanti hasil pemeriksaan kesehatan. Namun, bagi mereka yang berjuang dengan anxiety disorder, rasa cemas ini hadir terus-menerus dan berlebihan, sehingga menghambat aktivitas sehari-hari.

Dampak anxiety bisa menjalar ke berbagai aspek kehidupan, mulai dari performa kerja, hubungan sosial, hingga kesehatan fisik secara keseluruhan.

Baca Juga:Seribu Rumah Panggung: Solusi atau Malapetaka Baru di Bantaran Sungai?Berkat Intervensi Bupati Karawang, Perbaikan Jalur Mudik Dilakukan Lebih Cepat

Anxiety disorder adalah kondisi ketika seseorang mengalami kecemasan yang berlebihan dan tidak sepadan dengan situasinya. Meskipun cemas adalah emosi yang wajar, penting untuk membedakan antara kecemasan situasional dengan gangguan yang melumpuhkan dan mengganggu fungsi sehari-hari.

Ada sejumlah faktor yang saling berkaitan yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami anxiety disorder. Faktor-faktor ini termasuk faktor genetik, perubahan biologis dalam kimia otak, pengaruh lingkungan, dan paparan stres yang berkelanjutan.

Anxiety disorder termasuk salah satu gangguan kesehatan mental yang umum terjadi, tanpa memandang usia atau latar belakang seseorang. Data dari National Institute of Mental Health (NIMH) menyoroti betapa seringnya kondisi ini terjadi, yang menggarisbawahi pentingnya perawatan dan dukungan yang tepat.

Gejala anxiety dapat berbeda-beda pada setiap orang, tergantung jenis gangguan dan pengalaman individu. Gejala umum seringkali muncul dalam bentuk fisik, seperti jantung berdebar kencang, keringat berlebihan, gemetar, dan sesak napas.

Selain itu, gejala emosional dapat mencakup rasa takut atau khawatir yang berlebihan, perasaan gelisah, dan kesulitan berkonsentrasi. Tingkat keparahan gejala ini dapat bervariasi, dan penting untuk diingat bahwa seseorang mungkin tidak selalu menyadari bahwa gejala yang dialami terkait dengan anxiety disorder.

Membedakan antara kecemasan normal dan anxiety disorder sangat penting untuk penanganan dini dan efektif. Kecemasan normal adalah respons alami terhadap tantangan atau ancaman, membantu kita tetap waspada dan siap bertindak. Sebaliknya, anxiety disorder melibatkan kecemasan yang intens, berkepanjangan, dan seringkali tanpa alasan yang jelas, yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan hubungan dengan orang lain.

0 Komentar