Buat yang Suka Menggunakan AI, Kamu Harus Tahu Sejarah Perkembangannya

Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan atau AI. (Foto: Ilustrasi)
0 Komentar

KBEonline.id – Kecerdasan Buatan (AI) adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem dan mesin yang mampu menjalankan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia.

Lebih spesifik lagi, AI bertujuan menciptakan mesin yang dapat “berpikir” seperti manusia dengan memanfaatkan algoritma dan model matematika. Ini memungkinkan komputer untuk memahami, belajar, dan mengambil keputusan berdasarkan data yang diberikan.

Namun, konsep AI tidak hanya terbatas pada robot humanoid yang sering kita lihat dalam film fiksi ilmiah.

Baca Juga:Perang di Suriah, Sebenarnya Apa yang Sedang Terjadi?Zaman Semakin Canggih, Inilah Alasan Menabung di Bank Digital kini Menjadi Tren

Sebaliknya, AI mencakup beragam teknologi yang dapat meniru aspek-aspek tertentu dari kecerdasan manusia, seperti pengenalan pola, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.

Dari asisten virtual di smartphone hingga sistem rekomendasi di platform streaming, AI telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita, sering kali tanpa kita sadari.

Perjalanan menuju AI dimulai jauh sebelum istilah “Artificial Intelligence” diciptakan. Para filsuf dan matematikawan seperti George Boole, Alfred North Whitehead, dan Bertrand A. W. Russell telah menanamkan benih-benih konsep ini dengan mengembangkan teori-teori matematika yang menjadi dasar bagi mesin komputer.

Pada tahun 1930-an, tokoh-tokoh seperti Alan Turing, Claude Shannon, dan John von Neumann mulai membahas bagaimana komputer dapat merepresentasikan pengetahuan dan belajar dari data.

Alan Turing, yang dikenal sebagai bapak ilmu komputer modern, memperkenalkan konsep Turing Machine dan Tes Turing—dua tonggak penting dalam sejarah perkembangan AI.

Istilah “Artificial Intelligence” diperkenalkan secara resmi oleh John McCarthy pada tahun 1956 dalam Konferensi Dartmouth.

Saat itu, terdapat optimisme tinggi dan harapan besar terhadap potensi AI. Para ilmuwan seperti Marvin Lee Minsky dan Herbert Alexander Simon mulai merumuskan konsep-konsep AI dengan lebih formal.

Baca Juga:Zenshuu episode 11: Spoiler, Tanggal Rilis dan Tempat MenontonnyaKebakaran Hebat Hanguskan Rumah Makan di Babelan, Satu Orang Alami Luka Bakar Serius

Namun, setelah fase awal yang penuh harapan tersebut, AI mengalami masa suram yang dikenal sebagai “AI Winter”, di mana pendanaan dan minat terhadap penelitian AI menurun drastis akibat hasil yang tidak memenuhi ekspektasi.

Memasuki tahun 1980-an, dikenal sebagai “gelombang kedua AI”, inovasi baru seperti fuzzy logic, genetic algorithms, dan evolutionary programming memberikan angin segar bagi perkembangan bidang ini.

0 Komentar