FHF dan Dinkes Karawang Gelar Program Penanggulangan Gangguan Penglihatan

FHF dan Dinkes Karawang Gelar Program Penanggulangan Gangguan Penglihatan
Pemerintah Kabupaten Karawang bekerja sama dengan The Fred Hollows Foundation (FHF), lembaga asal Australia, dalam program penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan. --kbeonline--
0 Komentar

KARAWANG, KBEonline.id – Pemerintah Kabupaten Karawang bekerja sama dengan The Fred Hollows Foundation (FHF), lembaga asal Australia, dalam program penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Saint is Believing dan Vision for Indonesia, yang telah berlangsung di Indonesia sejak 2012 dan memiliki nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Kesehatan sejak 2017. Tahun ini, Karawang menjadi salah satu dari dua kabupaten di Jawa Barat yang mendapatkan pendampingan dari FHF, bersama Kabupaten Garut.

Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Endang Suryadi, mengatakan bahwa program ini difokuskan pada tiga titik fasilitas kesehatan, yaitu Puskesmas Klari dan Puskesmas Cilamaya, dan Rengasdengklok yang telah ditetapkan sebagai Vision Center di Karawang. FHF juga berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dan Rumah Sakit Mata Cicendo melalui program National Initiative for Care of Eye (NICE).

“Kami bersyukur Karawang terpilih oleh Kementerian Kesehatan sebagai daerah dampingan FHF untuk menangani gangguan penglihatan masyarakat,” ujar Endang, Senin (17/3).

Baca Juga:Pameran Perhiasan Bling Space by Adelle Jewellery Hadir di Karawang, Tawarkan Promo By One Get OneKesra Karawang Pastikan Insentif Guru Ngaji Cair Sebelum Lebaran

Sebagai langkah awal, Dinas Kesehatan Karawang mengadakan pertemuan dengan para pemangku kepentingan di RS Cicendo untuk menyamakan persepsi mengenai pelaksanaan program ini. Setelah itu, dilakukan pelatihan bagi tenaga kesehatan, khususnya perawat dari seluruh puskesmas di Karawang, serta pelatihan bagi guru dan kader kesehatan sekolah.

“Para tenaga kesehatan dan guru yang telah dilatih bertugas melakukan screening dan deteksi dini terhadap masyarakat, khususnya anak-anak sekolah,” jelas Endang.

Program ini memprioritaskan penanganan dua jenis gangguan penglihatan, yaitu katarak dan kelainan refraksi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Karawang, terdapat sekitar 400 pasien katarak yang akan mendapatkan operasi gratis. Sementara itu, dari 19.000 siswa yang telah diperiksa oleh guru yang dilatih, sekitar 3.000 di antaranya terdeteksi mengalami gangguan refraksi.

“Dari jumlah tersebut, kami akan menindaklanjuti dengan pemeriksaan koreksi kacamata oleh Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (IROPIN), sementara penyediaan kacamata dilakukan oleh Kabupaten Karawang,” ujarnya.

Melalui program ini, FHF menargetkan pembagian 1.000 kacamata gratis kepada siswa yang membutuhkan di tiga kecamatan, yaitu Cilamaya, Klari, dan Rengasdengklok. Sejumlah sekolah telah merasakan manfaat program ini, salah satunya SMP Hubbulwathon di Cilamaya, di mana 19 siswa yang terdeteksi mengalami gangguan penglihatan telah menerima kacamata. Sementara di SMPN 1 Cilamaya, dari 150 siswa yang diperiksa oleh IROPIN, sebanyak 71 di antaranya membutuhkan kacamata.

0 Komentar