Jelang Lebaran, Jasa Penukaran Uang di Pinggir Jalan Menjamur di Karawang

Jasa penukaran uang pecahan kecil.
Jasa penukaran uang pecahan kecil semakin menjamur di pinggir jalan, termasuk di kawasan jalan lingkar luar tanjung pura, Karawang, menjelang lebaran Idul Fitri 2025. --KBEonline--
0 Komentar

KARAWANG, KBEonline.id – Menjelang Hari Raya Idulfitri, jasa penukaran uang pecahan kecil semakin menjamur di pinggir jalan, termasuk di kawasan jalan lingkar luar tanjung pura, Karawang.

Sejumlah warga memanfaatkan momen ini sebagai peluang usaha musiman yang dapat memberikan keuntungan dalam waktu singkat.

Salah satu pelaku usaha penukaran uang adalah Nurgaya Aritonang (47), warga asli Pematang Siantar, Medan, yang telah menjalankan bisnis ini sejak lima tahun lalu, sebelum pandemi COVID-19. Bersama suaminya, ia membawa modal sebesar Rp500 juta yang sebagian besar berasal dari saudara dan bandar di Jakarta.

Baca Juga:Warung Dadakan Pemudik di Karawang Diminta Bongkar Mandiri hingga H+7 LebaranWOM Finance Gelar RUPST dan RUPSLB, Tetapkan Pembagian Dividen

“Saya sendiri punya modal Rp80 juta, sisanya dari saudara dan pemodal lainnya. Kita pinjam Rp500 juta, harus kasih keuntungan Rp5 juta ke mereka, mau laku atau enggak tetap harus dibayar,” ujar Nurgaya.

Dalam transaksi penukaran, ia menerapkan biaya administrasi sebesar Rp15 ribu per Rp100 ribu. Keuntungan yang ia dapatkan tergantung dari sumber modalnya.

“Kalau modal dari saudara, untungnya Rp4 ribu per Rp100 ribu. Tapi kalau dari pemodal lain, kita cuma dapat Rp3 ribu,” jelasnya.

Pecahan uang yang tersedia mulai dari Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu, hingga Rp20 ribu, dengan nilai transaksi tertinggi mencapai Rp3 juta per orang.

Selain keuntungan, bisnis ini juga memiliki risiko. Nurgaya mengaku pernah mengalami kerugian akibat menerima uang palsu dan penipuan transfer melalui mobile banking.

“Kadang ada uang palsu yang masuk, tahun lalu sampai Rp2 juta. Ada juga yang pakai transfer tapi ternyata nipu,” ungkapnya. Meski demikian, ia memastikan bahwa uang yang digunakan berasal dari Bank Indonesia, sehingga kualitasnya tetap terjamin.

Jasa penukaran uang ini dijalankan oleh beberapa keluarga dari Medan yang sudah menetap di Karawang. Beberapa di antaranya baru mencoba peruntungan tahun ini, seperti Bu Ratna (35) dan Bu Tika (41).

Baca Juga:Biar Mudik Lancar! Polres Metro Bekasi Tutup 38 U-Turn Ilegal, Cek DaftarnyaSudah Sepi, Dihantui Uang Palsu Pula! Nasib Jasa Penukaran Uang di Bekasi Makin Lesu

“Tahun lalu saya ikut orang lain, dikasih bagian dua persen. Tahun ini coba sendiri, mudah-mudahan enggak kapok,” kata Bu Tika, yang memiliki tiga anak, dengan anak tertua duduk di kelas 1 SMP.

0 Komentar