Pupuk Kujang Jaga Produksi dan Dukung Distribusi Pupuk untuk Musim Tanam Kedua 2025

Pupuk Kujang Jaga Produksi dan Dukung Distribusi Pupuk untuk Musim Tanam Kedua 2025
Truk pengangkut pupuk dibolehkan beroperasi di tengah pembatasan angkutan barang. Bentuk dukungan pemerintah dalam kelancaran distribusi pupuk. --KBE--
0 Komentar

KARAWANG, KBEonline.id – Pupuk Kujang terus menjaga kestabilan produksi pupuk untuk kebutuhan petani, apalagi menjelang musim tanam kedua atau Asep (April-September) mendatang. Untuk mendukung musim tanam tersebut, kelancaran produksi dan distribusi terus dijaga berbagai pihak di lingkungan Pupuk Indonesia (Persero).

“Ketersediaan pupuk menjadi sangat krusial karena musim tanam Asep (April-September) tinggal sebentar lagi. Karena itu, Pupuk Kujang sebagai anak usaha Pupuk Indonesia Persero, terus berupaya menjaga kegiatan operasional dan mendukung distribusi pupuk ke seluruh wilayah distribusi,” kata Ade Cahya Kurniawan, SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang, Selasa, 25 Maret 2025.

Kelancaran distribusi pupuk untuk petani juga didukung pemerintah. Seperti diketahui, truk pengangkut pupuk termasuk pengecualian dalam kategori angkutan barang yang dibatasi operasionalnya pada lebaran 2025. “Hal itu merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam kelancaran musim tanam nanti,” kata Ade.

Baca Juga:Kado Jelang Lebaran: Besok, 9051 Honorer Kabupaten Bekasi Diangkat Jadi PPPKPemudik Wajib Tahu! Ada 'Pos Terpadu' di Perbatasan Bekasi-Karawang

“Dengan pengecualian tersebut, truk yang mengangkut pupuk bisa bebas melenggang di jalanan, distribusi pupuk pun tetap lancar,” Ade menambahkan. “Dengan produksi yang terjaga dan distribusi yang lancar, ketersediaan pupuk di berbagai daerah bisa terjaga, dan petani tak perlu khawatir memulai musim tanam Asep nanti,” kata Ade.

Seperti diketahui, menjelang dan setelah Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025, pemerintah mengatur pembatasan angkutan barang. Melalui sebuah Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 instansi, yaitu Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, dan Kakorlantas, sejumlah kendaraan dengan kategori tertentu tidak dibolehkan beroperasi selama periode pembatasan. Namun sesuai diktum kelima tiga instansi tersebut, ada pengecualian untuk truk pupuk.

Aditya Wardana, VP Pengendalian Operasional Distribusi Wilayah I Pupuk Indonesia menuturkan, untuk mendistribusikan pupuk ke wilayah Jawa Barat dan Banten, didukung oleh 877 armada. “Kami pastikan seluruh truk yang mengangkut pupuk memenuhi seluruh persyaratan administrasi,” kata Aditya.

Melalui sistem distribusi tersebut, stok pupuk tersedia. Berdasarkan pendataan hingga 24 Maret 2025, stok pupuk di Jawa Barat dan Banten mencapai 110.170,2 ton, terdiri dari Urea sebanyak 74.889,3 ton, NPK sebanyak 35.280,90 ton.

Adapun serapan pupuk Urea di Jabar hingga bulan Maret mencapai sekira 104.732,9 ton atau 64,5 persen dari target 2025 sebanyak 614.142 ton, sedangkan serapan NPK di Jabar mencapai 46.330,6 ton atau 67,2 persen dari target 2025 sebanyak 268.385,8 ton. ***

0 Komentar