KBEonline.id – Tidak bisa dipungkiri, kehamilan membawa berbagai perubahan bagi seorang perempuan, mulai dari tubuh yang membengkak, peningkatan berat badan, hingga perubahan suasana hati yang sering terjadi. Namun, tahukah kamu bahwa penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak perempuan juga mengalami perubahan selama masa kehamilan? Menariknya, otak perempuan yang sedang hamil dapat mengalami ‘penyusutan’.
Mungkin kamu yang sedang hamil akan merasa cemas setelah mengetahui fakta ini, tetapi tidak perlu khawatir berlebihan. Perubahan pada otak selama kehamilan tidak berdampak negatif. Justru, perubahan ini mempersiapkan ibu hamil untuk menjadi orang tua yang baru.
Menurut penelitian tersebut, aktivitas di area otak yang dikenal sebagai default mode network (DMN) meningkat selama kehamilan. Mengutip dari laman Hospital Clinic Barcelona, DMN adalah kumpulan wilayah yang saling terhubung dan berperan dalam sebagian besar aktivitas otak saat pikiran sedang beristirahat.
Baca Juga:Apa dan Mengapa Ada yang Dinamakan THR? Begini Asal UsulnyaTidak Mudik karena Tidak Punya Kampung Halaman? Jangan Khawatir, Hal ini Bisa Kamu Lakukan saat Lebaran
Namun, penelitian juga menemukan bahwa aktivitas materi abu-abu di otak berkurang selama kehamilan. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan hormon. Materi abu-abu adalah inti dari neuron yang memiliki peran penting dalam mengontrol otot dan bertanggung jawab atas kemampuan melihat, mendengar, memproses ingatan dan emosi, serta pengambilan keputusan.
Meskipun aktivitas materi abu-abu menurun, hal ini bukanlah sesuatu yang berbahaya. Sebaliknya, ibu hamil sebaiknya memandang perubahan ini sebagai cara untuk membuat otak menjadi lebih pintar dan efisien.
Perlu kamu ketahui bahwa penyusutan yang terjadi bukanlah penyusutan otak secara keseluruhan. Menariknya, penurunan materi abu-abu ini dapat memberikan manfaat. Para peneliti berpendapat bahwa ibu hamil yang mengalami pengurangan materi abu-abu cenderung memiliki ikatan emosional yang lebih kuat dengan bayi mereka saat lahir.
Bagi kamu yang baru pertama kali menjadi orang tua, wajar jika merasa perlu beradaptasi dengan kehadiran Si Kecil. Terkadang, orang tua baru juga bisa merasa stres saat merawat bayi. Namun, perubahan pada otak ini dapat membantu mengurangi perasaan negatif terhadap anak.
Selain itu, otak yang berubah akan membantu kamu merespons bahasa tubuh bayi dengan lebih baik, seperti saat mereka menangis. Perubahan ini juga memungkinkan kamu untuk lebih cepat mendeteksi ancaman sehingga dapat melindungi diri dan bayi dengan lebih efektif.