Tahukah Kamu tentang "Nyadran"? Tradisi Mengirim Gula dan Teh saat Lebaran, Hanya Ada di Tegal dan Brebes

Tradisi Mengirim Gula Teh Saat Lebaran
Ilustrasi Gambar Tradisi Mengirim Gula Teh (ayotegal)
0 Komentar

KBEonline.id – Tradisi atau adat adalah tindakan yang dilakukan secara konsisten dan biasanya berlangsung tanpa disadari. Praktik berulang ini dipertahankan oleh sekelompok orang karena diyakini memberikan manfaat tertentu.

Di Indonesia, terdapat beragam tradisi, salah satunya adalah perayaan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Setiap daerah memiliki cara uniknya masing-masing dalam merayakan momen spesial ini.

Di Kabupaten Brebes, ada tradisi yang mengharuskan setiap orang untuk berkunjung ke rumah orang tua, saudara tua, atau yang dituakan saat Lebaran. Tradisi ini dikenal sebagai “Nyadran“, di mana bagi mereka yang sudah berkeluarga diwajibkan membawa buah tangan berupa Gula Teh. Gula dan teh ini biasanya dipadukan dengan makanan lain seperti Lepet, Apem, Sagon, atau kue-kue yang mudah ditemukan di swalayan atau pasar. Meskipun parsel dengan minuman ringan kini banyak beredar, permintaan terhadap gula dan teh tetap tinggi.

Baca Juga:Saat Hamil, Otak Seorang Ibu Menyusut, Kok Bisa? Ini dia PenjelasannyaApa dan Mengapa Ada yang Dinamakan THR? Begini Asal Usulnya

Tradisi yang telah dilestarikan dari generasi ke generasi ini tidak akan pudar karena berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Pertanyaan yang sering muncul di benak kita terjawab ‘mengapa di daerah Brebes, Tegal, dan Slawi banyak berdiri pabrik teh dan gula?’ Semua itu berkaitan dengan kebiasaan masyarakat yang menyukai teh manis. Menjelang Lebaran, permintaan pasar terhadap gula dan teh meningkat drastis, dengan rata-rata hantaran gula berkisar antara 500 gram hingga 1.000 gram.

Di kalangan masyarakat Brebes, ketika menanyakan apakah sudah bersilaturahmi ke rumah saudara, mereka lebih cenderung menanyakan apakah sudah mengirim Gula Teh. Karena sudah menjadi kebiasaan, masyarakat biasanya mulai membeli gula dan teh jauh-jauh hari sebelum Lebaran, terutama menjelang hari raya ketika suasana semakin ramai.

Bingkisan berisi gula dan teh biasanya dikemas dalam plastik atau wadah khusus agar terlihat menarik saat diserahkan. Pemberian ini dilakukan sebelum, pada hari raya Idul Fitri, atau setelahnya saat acara halal bihalal atau kunjungan keluarga. Sebaiknya, pemberian ini dilakukan secara langsung untuk menambah kehangatan silaturahmi.

Tradisi ini telah ada sejak lama dan masih dilaksanakan hingga kini. Seiring perkembangan zaman, hantaran gula teh sering kali ditambah dengan makanan ringan, sirup, atau bahkan sembako.

0 Komentar