KBEonline.id – Apatis adalah sikap di mana seseorang menunjukkan kurangnya minat, perhatian, atau emosi terhadap suatu hal. Orang yang bersikap apatis cenderung tidak peduli dan kehilangan motivasi untuk terlibat dalam situasi atau masalah tertentu.
Pada dasarnya, sikap apatis bisa dianggap normal jika hanya terjadi sesekali. Namun, jika berlangsung terus-menerus, kondisi ini perlu mendapatkan perhatian serius dari ahli kejiwaan. Hal ini karena apatis sering kali menjadi salah satu gejala dari masalah kesehatan mental yang serius, seperti depresi. Selain itu, sikap ini juga dapat menandakan adanya gangguan kesehatan fisik yang memengaruhi fungsi otak.
Apatis dapat dipicu oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab utamanya adalah hilangnya kepercayaan terhadap orang lain akibat sering dikecewakan atau dibohongi. Kondisi ini membuat seseorang merasa sulit untuk mempercayai orang lain lagi. Selain itu, tekanan emosional juga bisa menjadi pemicu munculnya sikap apatis. Contohnya, seseorang yang sering mengalami perlakuan tidak menyenangkan, seperti kekerasan fisik dalam keluarga atau perundungan dari teman, cenderung mengembangkan sikap tidak peduli.
Baca Juga:Beberapa Hewan Ini Ternyata Memanfaatkan Medan Magnet Bumi untuk Penunjuk JalanSeperti Ular, Manusia Dapat Menghasilkan Racun! Bagaimana Bisa?
Kurangnya rasa percaya diri juga dapat memicu apatis. Ketika seseorang merasa tidak dihargai atau kurang mendapatkan apresiasi dari orang lain, mereka cenderung menarik diri dan menjadi tidak acuh terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, kurangnya kasih sayang juga turut berkontribusi dalam membentuk sikap ini.
Orang yang apatis biasanya menunjukkan tanda-tanda berikut:
– Tidak peduli terhadap orang lain.
– Kehilangan minat pada hobi, aktivitas, atau hal-hal yang sebelumnya membuat mereka senang.
– Tidak lagi peduli terhadap hubungan penting dalam hidupnya.
– Kurang tertarik untuk mempertahankan hubungan atau menghabiskan waktu dengan orang lain.
– Tidak memberikan respons terhadap peristiwa atau perubahan hidup, baik yang positif maupun negatif.
– Sering merasa lelah dan kehabisan energi.
– Kesulitan fokus serta sulit menyelesaikan tugas atau tanggung jawab.
– Kehilangan motivasi untuk mencapai tujuan atau melakukan perubahan dalam hidup.
Meskipun sering dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti depresi, apatis sebenarnya berbeda dari depresi. Namun, keduanya memang bisa saling berkaitan dalam beberapa kasus. Sikap apatis sering menjadi bagian dari gejala depresi atau kondisi penurunan kognitif. Oleh karena itu, ciri-ciri apatis terkadang mirip dengan gejala depresi.