Seperti Ular, Manusia Dapat Menghasilkan Racun! Bagaimana Bisa?

Manusia Dapat Menghasilkan Racun
Ilustrasi Gambar Manusia Dapat Menghasilkan Racun (idntimes)
0 Komentar

KBEonline.id – Sekelompok ilmuwan mengungkapkan bahwa manusia sebenarnya memiliki potensi untuk menghasilkan racun seperti ular. Hal ini didasarkan pada temuan yang menunjukkan adanya hubungan antara kelenjar racun pada ular dan kelenjar ludah pada mamalia.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PNAS mengungkapkan bahwa meskipun manusia dan tikus saat ini tidak berbisa, genom mereka memiliki potensi untuk berkembang menjadi berbisa dalam kondisi ekologi tertentu.

Melansir dari Independent, para peneliti dari Institut Sains dan Teknologi Okinawa Universitas Pascasarjana (OIST) dan Universitas Nasional Australia mempelajari gen-gen yang bekerja sama dengan gen racun. Mereka menggunakan kelenjar racun dari ular habu Taiwan, sejenis pit viper yang ditemukan di Asia, dan berhasil mengidentifikasi sekitar 3.000 gen yang ada di dalamnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa gen-gen tersebut memainkan peran penting dalam melindungi sel dari stres akibat produksi protein dalam jumlah besar.

Baca Juga:Tahukah Kamu? Tulang Bayi Ternyata Lebih Banyak Daripada Tulang Orang Dewasa!Sangat Unik! Bukan di Kepala, Telinga Belalang Terletak di Bagian Perut

Para ilmuwan juga membandingkan genom dari beberapa mamalia, termasuk anjing, simpanse, dan manusia. Hasilnya cukup mengejutkan, mereka menemukan bahwa gen pada kelenjar ludah mamalia memiliki pola aktivitas yang mirip dengan gen di kelenjar racun ular.

Berdasarkan temuan ini, para peneliti menyimpulkan bahwa kelenjar ludah mamalia dan kelenjar racun ular memiliki inti fungsional yang sama dan berasal dari nenek moyang evolusi yang sama.

Banyak ilmuwan telah lama menduga hal ini, tetapi penelitian ini memberikan bukti konkret pertama yang mendukung teori bahwa kelenjar racun berevolusi dari kelenjar ludah primitif.

Meskipun kecil kemungkinannya, manusia dapat mengembangkan kemampuan berbisa dalam kondisi ekologi tertentu. Sebagai contoh, jika tikus mampu menghasilkan protein beracun dalam air liurnya dan hal itu meningkatkan peluang reproduksinya, maka dalam ribuan tahun mendatang, kita mungkin akan melihat tikus berbisa menjadi kenyataan.

(Vionisya Citra)

0 Komentar