“Benda ini adalah pembalut wanita yang diduga produk reject (hasil produksi gagal atau tidak memenuhi standar pabrik). Ini limbah industri yang dikhawatirkan mengandung bahan kimia tertentu,” kata salah seorang warga Karangligar, Agus Tohaeri, Rabu (9/4/2025).
Agus mengatakan, limbah pabrik tersebut sudah cukup lama ditimbun di pinggir jalan dan meluber ke persawahan. Bahkan, ketika terjadi banjir besar, limbah itu sering terendam air bah.
Ironisnya, tempat menimbun limbah itu berada tak jauh dari Kantor Desa Karangligar. ***