KBEonline.id – Air laut dan air sungai memiliki perbedaan yang mencolok dalam kandungannya. Air laut memiliki rasa asin, sedangkan air sungai terasa tawar. Meskipun air sungai bermuara ke laut, komposisi kandungannya tidak mengalami banyak perubahan.
Mengutip dari National Oceanic and Atmospheric Service, saat hujan turun ke bumi, air hujan mengalir ke daratan dan sebagian terserap ke dalam tanah. Air hujan sendiri memiliki sifat asam yang mampu menghancurkan batuan dan tanah saat menyentuh permukaan bumi. Ketika proses ini terjadi, air hujan melarutkan mineral, termasuk garam, dari bebatuan yang kemudian terbawa ke laut. Hal inilah yang membuat air laut menjadi lebih asin.
Sementara itu, air sungai juga mengandung garam, tetapi kadarnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan air laut. Garam dalam air sungai berasal dari tanah ketika sumber mata air muncul ke permukaan. Namun, kadar garam di air sungai tetap rendah karena terus-menerus disuplai oleh air tawar dari hujan.
Baca Juga:Sebenarya Apakah Berbahaya Menelan Permen Karet? Inilah PenjelasannyaHewan Tertua di Bumi, Apa Alasan Penyu dan Kura-kura Dapat Berumur Panjang?
Sebaliknya, lautan terus menerima tambahan garam dari aliran sungai yang bermuara ke dalamnya. Hal ini menyebabkan kadar garam di laut jauh lebih tinggi, bahkan hingga 220 kali lipat dibandingkan dengan air sungai. Selain itu, garam di lautan menjadi lebih terkonsentrasi karena tidak ada proses pengenceran seperti yang terjadi di sungai.
Dengan demikian, meskipun saling terhubung melalui siklus air, perbedaan kandungan antara air laut dan air sungai tetap terjaga karena proses alami yang berlangsung secara terus-menerus.
(Vionis ya Citra)