Pemkab Karawang Resmi Launching Program 'Karawang Nyaah Ka Kolot'

Bupati Karawang Aep Syaepulloh
Pemkab Karawang Resmi Launching Program \'Karawang Nyaah Ka Kolot\'.
0 Komentar

KARAWANG, KBEonline.id – Pemerintah Kabupaten Karawang resmi meluncurkan program sosial bertajuk Karawang Nyaah Ka Kolot pada tahun 2025. Program ini merupakan pemberian bantuan sosial secara sukarela dari para ASN kepada para lanjut usia (lansia) sebagai bentuk kepedulian dan rasa empati kepada masyarakat.

“Hari ini kita melaksanakan launching Program Karawang Nyaah Ka Kolot,” ujar Bupati Karawang, Aep Syaepuloh dalam acara peluncuran program tersebut, Jumat (11/4) di Plaza Pemda Karawang.

Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan tindak lanjut hasil dari koordinasi dengan Gubernur Jawa Barat yang sebelumnya telah melaksanakan zoom dengan para kepala daerah 27 kabupaten/kota beberapa hari yang lalu.

Baca Juga:Perluas Sektor Bisnis di Luar Media, Jabar Ekspres Grup dan AquaRev Bangun Kerja SamaAnggota DPRD dan Kades di Bekasi Jadi Tersangka Kasus Pagar Laut

“Alhamdulillah Pak Sekda, Pak Wabup, dan seluruh para asisten, para kepala OPD, kami bersepakat, nama programnya ini Nyaah Ka Kolot. Ini disesuaikan dengan kebijakan masing-masing wilayah,” ucapnya.

Menurut Aep, program bantuan ini menyasar kepadapara lansia yang sebelumnya belum pernah menerima bantuan seperti PKH atau BLT. “Kami juga menyasar yang miskin ekstrem. Besar harapan mudah-mudahan, sedikit kita sebagai ASN bisa memberikan keringanan untuk para kolot-kolot yang ada di Karawang,” tuturnya.

Sementara untuk jumlah penerima bantuan ini mencapai hingga 600 lansia yang telah dilakukan pendataan oleh Dinas Sosial dan DPMD Karawang.

“Pendataan kita dengan Dinsos, dengan DPMD, dengan Pak Sekda, jumlahnya sekitar ada 600 lansia,” ungkapnya.

Ia menyampaikan, bantuan sosial ini akan diberikan setiap bulan kepada para penerima bantuan. Untuk bentuk bantuan yang diberikan bisa berupa uang tunai dengan nominal yang tidak ditentukan maupun bisa juga dalam bentuk sembako.

“Untuk jumlah nominal bantuan yang akan diberikan kepada lansia itu tidak ada kententuanya, jadi sukarela. Kalau misalnya punten kita mau ngasih Rp50 ribu atau Rp100 ribu, lebih baik saya bilang dijadikan sembako saja. Misalkan seperti yang kami berikan, sembako beras, minyak sayur, sarden, gula, termasuk susu,” tutur Bupati.

Bupati berharap program ini menjadi wujud kepedulian ASN terhadap lansia. “Tujuannya kita memiliki rasa empati dan peduli sebagai ASN kepada para kolot atau lansia ini,” ujarnya.

0 Komentar